Jakarta (Antaranews Jogja) - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menilai perekrutan pekerja rumah tangga (PRT) Indonesia melalui laman niaga dalam jaringan atau online Singapura tidak etis.
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa selain tidak etis, perekrutan PRT secara daring juga tidak sesuai perjanjian kerja dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
"Pengiriman tenaga kerja Indonesia itu sudah ada mekanismenya, melalui agen, job order, dan sebagainya. Tidak boleh melalui online, kesannya kalau online seperti perbudakan," ujar dia.
Nusron juga merasa keberatan dengan perekrutan PRT secara daring karena tidak adanya prinsip "know your customer" (KYC) yang diterapkan untuk mengetahui identitas pihak yang akan memanfaatkan jasa PRT.
"Perlu KYC, dalam arti calon majikan sebelum meminta tenaga kerja harus diverifikasi apakah majikan punya rekam jejak yang baik atau tidak," ujar dia.
BNP2TKI telah mengirim surat kepada Kementerian Luar Negeri RI untuk kemudian diteruskan ke Singapura terkait perekrutan PRT daring. Nusron berharapan ada tanggapan dari Pemerintah Singapura.
"Kalau tidak (ditanggapi), agen di Singapura akan dituntut dan kalau ada PT atau individu di Indonesia, akan dimasukkan ke kategori TPPO (tindak pidana perdagangan orang)," ujar dia.
Berita Lainnya
BNP2TKI: Siti Aisyah tidak tercatat sebagai TKI
Jumat, 17 Februari 2017 14:31 Wib
BNP2TKI : calon TKI wajib kuasi bahasa asing
Kamis, 4 Agustus 2016 22:11 Wib
BNP2TKI harapkan peran kades cegah TKI ilegal
Jumat, 18 September 2015 14:51 Wib
BNP2TKI: 45 persen TKI bekerja sektor informal
Jumat, 18 September 2015 13:57 Wib
BNP2TKI- Kulon Progo kerja sama berdayakan TKI Purna
Jumat, 14 Agustus 2015 19:49 Wib
BNP2TKI bina purna TKI di Kulon Progo
Kamis, 2 Juli 2015 20:30 Wib
BNP2TKI meminta calon TKI melalui prosedur resmi
Jumat, 28 November 2014 18:32 Wib
BNP2TKI terima 2.967 pengaduan
Jumat, 14 November 2014 10:03 Wib