Gunung Kidul (Antara Jogja) - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia meminta masyarakat Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang akan menjadi tenaga kerja Indonesia di luar negeri harus melalui prosedur resmi.
Kepala Sub Bidang Sosialisasi BNP2TKI Joko Purwanto di Gunung Kidul, Jumat, mensinyalir ada warga Gunung Kidul yang sudah menetap lama di luar negeri dan mengajak sanak saudaranya untuk bekerja tanpa melalui jalur resmi.
"Ditengarai ada beberapa warga Gunung Kidul yang sudah berangkat lama, kemudian mereka mengundang adiknya, keponakannya untuk menyusul ke luar negeri," kata Purwanto saat melakukan sosialisasi pencegahan TKI nonprosedural.
Ia mengatakan pemerintah akan memberikan pemahaman agar masyarakat berangkat menggunakan secara prosedur yang resmi. Pemerintah hanya bisa melakukan pemantauan terhadap mereka yang berangkat secara resmi, sedangkan bagi TKI yang berangkat melalui jalur tidak resmi sulit untuk dipantau. "Kalau menyusul keluarganya ya tetap melalui prosedur yang resmi, sehingga mudah dalam pemantauannya," kata dia.
Selain itu, dia meminta kepada masyarakat untuk menggunakan Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang sudah resmi. Pihaknya akan menindak tegas penyalur yang tidak resmi. "PJTKI yang tidak resmi, kami akan melaporkan kepada pihak kepolisian katanya.
Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) DIY Suparjo menambahkan di DIY terdapat 23 PJTKI yang secara resmi bisa menyalurkan TKI ke luar negeri. "Ada 23 yang resmi dan terus menjadi pemantauan," katanya.
Dia berharap masyarakat menggunakan jalur resmi yang melalui dinas atau PJTKI yang resmi. "Apabila ingin bekerja di luar negeri pergunakanlah jalur yang resmi," kata dia.
Ia mengatakan pengiriman TKI dari Yogyakarta ke 73 negara dan bekerja di sektor yang berbadan hukum. Pada 2014 mengirimkan 1.900 TKI ke sejumlah negara. "Pengiriman TKI harus yang sudah memiliki keterampilan," katanya.
(KR-STR)
Berita Lainnya
DPRD Kulon Progo meminta pemerintah evaluasi pembangunan exit tol YIA
Minggu, 28 April 2024 20:03 Wib
Menteri ATR meminta taruna STPN kuasai teknologi khususnya pertanahan
Kamis, 25 April 2024 19:47 Wib
Bupati Sleman meminta perangkat bersinergi bangun pemerintahan sehat
Kamis, 25 April 2024 14:18 Wib
Anggota DPRD Kulon Progo meminta tingkatkan anggaran sektor pertanian
Kamis, 25 April 2024 11:37 Wib
Daop 6 meminta maaf kedatangan KA terlambat imbas gangguan lokomotif
Rabu, 24 April 2024 18:07 Wib
Rektor UIN: Meminta maaf merupakan sikap menunjukkan kekuatan
Kamis, 18 April 2024 14:23 Wib
PMI DIY meminta masyarakat sempatkan donor darah di sela berlebaran
Sabtu, 13 April 2024 4:39 Wib
Wabup meminta masyarakat Sleman jaga kamtibmas selama libur Lebaran
Kamis, 11 April 2024 13:46 Wib