SLB Yapenas selenggarakan simulasi tanggap bencana gempa

id Gempa

SLB Yapenas selenggarakan simulasi tanggap bencana gempa

Gempa bumi (Foto Antara/dok) (Foto Antara/dok/)

Sleman (Antaranews Jogja) -.Sekolah Luar Biasa (SLB) Yapenas Condong Catur, Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan simulasi tanggap bencana gempa bumi di kawasan sekolah setempat, Senin.

Kegiatan yang merupakan program dari Direktorat Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus tersebut diikuti oleh seluruh warga SLB Yapenas dalam rangka meminimalisir dampak bencana di wilayah rawan bencana di Kabupaten Sleman.

Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Yapenas Ngatna mengatakan kegiatan simulasi tersebut dalam rangka melatih kesiapsiagaan seluruh warga sekolah guna meminimalisir efek becana ketika terjadi gempa bumi di wilayah Kecamatan Depok.

"Seluruh tim Sekolah Siaga Bencana sebelumnya sudah diberi materi dalam workshop kesiapsiagaan bencana selama dua bulan, hari ini adalah praktek atau simulasinya," katanya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman Haenry Dharma Widjaja mengatakan SLB Yapenas sudah dibimbing dan diberikan materi oleh BPBD Sleman terkait kesiapsiagaan dalam menghadapi becana.

"Selanjutnya kami mengimbau, untuk segera bekerja sama dengan sekolah terdeket untuk membuat 'sister school' guna mengantisipasi sekolah yang roboh ketika terjadi bencana," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Dikpora DIY Bahtiar Nur Hidayat berharap setelah dilakukannya kegiatan simulasi bencana tersebut kedepannya agar kemampuan kesiapsiagaan bencana tersebut terus dilatih.

"Kami berharap agar kegiatan simulasi tersebut dapat ditiru olegh sekolah lain, khususnya yang berada di wilayah rawan bencana," katanya.

Ia mengatakan, walaupun tidak terjadi bencana, penyegaran dalam pelatihan juga dibutuhkan, karena kesiapsiagaan itu penting dan harus ada.

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.