DPRD Kulon Progo dukung pengembangan Pantai Trisik

id Pantai Trisik

DPRD Kulon Progo dukung pengembangan Pantai Trisik

Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryati melakukan pemaparan soal potensi wisata di kawasan pesisir selatan dengan adanya Bandara NYIA kepada masyarakat dan pokdarwis di Pantai Trisik (Foto ANTARA/Mamiek)

     Kulon Progo (Antaranews Jogja) - DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendukung masyarakat dan kelompok sadar wisata mengembangkan Pantai Trisik dengan baik supaya menjadi tujuan wisata utama saat Bandar Udara Baru Internasional Yogyakarta beroperasi pada April 2019.
      Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryati di Kulon Progo, Sabtu, mengapreasi masyarakat di kawasan Pantai Trisik dan kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang telah mengembangkan potensi kawasan Pantai Trisik untuk menyambut pembangunan Bandar Udara Baru Internasional Yogyakarta (NYIA).
      "Kawasan Pantai Trisik berdasarkan aturan sangat potensi dikembangkan, dari pantai-pantai lainnya. Selain itu, dalam Perda Nomor 9 Tahun 2015 tentang Riparda, bahwa Pantai Trisik  menjadi wilayah untuk tujuan wisata, konservasi penyu, dan wisata pertanian," kata Akhid.
    Ia mengatakan Pantai Trisik sebagai kawasan konservasi penyu menjadi daya tarik sendiri. Tentu, pengelola konservasi penyu dapat mempromosikan konservasi secara menarik sehingga memiliki sasaran khusus pengunjung.
      "Kami berharap pengelola Laguna Pantai Trisik dan kelompok Konservasi Penyu Abadi Trisik secara inovatif dan kreatif mengembangkan potensi yang ada supaya menjadi tujuan utama kunjungan wisata," katanya.
     Politisi PDI Perjuangan dari Daerah Pemilihan I (Temon, Wates, dan Panjatan) ini mengatakan  rencana Pemda DIY mengkerjasamakan penyelesaian Pelabuhan Tanjung Adikarto kepada pihak investor secara Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) akan berdampak pada percepatan pembangunan di sekitarnya.
      Saat Komisi IV dan dirinya melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Barat, di sana dikembangkan wisata pantai yang dikemas secara apik, mulai dari pantai hingga kuliner. Sehingga wisatawan sangat tertarik untuk berkunjung.
      "Kami terinspirasi dengan kawasan wisata di sana. Kami sudah menyampaikan kepada Dispar untuk  mengembangkan pantai selatan di Kulon Progo secara apik, supaya menjadi tujuan utama kunjungan wisatawan," katanya. 
     Menurut dia, objek wisata kawasan selatan Kulon Progo ini memiliki posisi strategis dibandingkan potensi wisata yang ada di wilayah utara atau kawasan Bukit Menoreh. Pengembangan wisata di wilayah utara terganjal infrastruktur, kalau wilayah selatan kondisi infrastruktur sudah bagus.
     "Saya melihat jumlah pengunjung wisata di wilayah utara sangat sedikit karena mereka tidak mau mempertaruhkan nyawanya menuju objek wisata karena jalannya kurang memadai dan membahayakan. Artinya, wilayah selatan memiliki potensi wisata untuk dikembangkan dan menjadi tujuan wisata," katanya.
     Anggota Komisi IV DPRD Kulon Progo Edi Priyanto mengapresiasi masyarakat dan pokdarwis yang sigap menangkap peluang dengan pembangunan Bandara NYIA, salah satunya dengan mengembangkan potensi yang ada di sekitar, seperti pariwisata, pertanian, budi daya udang hingga nelayan.
     "Adanya bandara NYIA di Kulon Progo ini, banyak harapan masyarakat dapat menangkap peluang sehingga dapat meningkatkan perekonomian mereka," katanya.
      Ia mengatakan saat ini, masyarakat kawasan selatan mulai bangkit mengembangkan potensi wilayahnya, dan mengembangkan potensi wisata. Hal ini perlu didukung, karena wilayah selatan banyak sekali yang dapat dikembangkan.
     "Setiap desa memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan, hanya saja perlu dukungan dari Dispar dan DPUPKP terkait infrastruktur pendukung," katanya.
     Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Kulon Progo Priyo Santoso mengatakan kawasan selatan menjadi salah satu program KPBU, dengan prorgam Pantai Selatan (Pansela). Hal ini sangat menguntungkan wilayah selatan, khusus pengembangan potensi wisata.
      "Kami sangat mendukung pengembangan Laguna Pantai Trisik dan Konvervasi Penyu Abadi Trisik dalam rangka menangkap peluang dengan adanya bandara," katanya.