Bantul (Antaranews Jogja) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan gagasan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengenai Among Tani Dagang Layar perlu dimaknai ulang.
"Kita perlu memaknai ulang gagasan Ngarso Dalem HB X, among tani dagang layar, yang semula dimaknai sebagai pengembangan sektor kelautan dengan tetap mengembangkan sektor pertanian," kata Anggota Komisi B DPRD Bantul, Setiya di Bantul, Rabu.
Menurut dia, gagasan Among Tani Dagang Layar tersebut kemudian digambarkan bahwa DIY yang meliputi empat kabupaten dan satu kota ini menghadap ke selatan atau menghadap ke laut selatan.
"Menindaklanjuti gagasan among tani dagang layar, semula kami dorong pendirian dermaga atau pelabuhan di pantai selatan Bantul. Karena bagaimana mau mengelola kekayaan laut, kalau tidak punya pelabuhan," katanya.
Ia mengatakan, sebab selama ini nelayan Bantul berlabuh di Pantai Sadeng Gunung Kidul, makanya diusahakan didirikan pelabuhan. Di akhir 2014 pihaknya sempat mengajukan pelabuhan ke pemerintah pusat dan sudah ada progres.
"Namun setelah terbit Undang-Undang (UU) Nomor 23 tentang Pemda yang membagi kewenangan kota/kabupaten, provinsi dan pusat. Dan kewenangan pantai ada di provinsi, otomatis usaha itu berhenti," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, sekarang ini perlu memiliki tafsir baru atas gagasan among tani dagang layar, yang mana program tersebut tetap bisa berjalan meski tidak ada pelabuhan laut di Bantul.
"Nah, gagasan kita itu ada pada optimalisasi teknologi digital yang diakses melalui layar," katanya.
Dengan demikian, kata dia, among tani dagang layar, masih tetap relevan. Akan tetapi makna layar-nya bukan layar perahu atau kapal, melainkan layar monitor pada telepon seluler atau komputer.
"Dengan optimalisasi teknologi digital yang diakses melalui layar, anak-anak muda dapat menghasilkan uang. Meningkatkan kesejahteraan dengan tetap berada di desa, tidak perlu urbanisasi," katanya.
Berita Lainnya
"Low Life", drakor nelayan temukan harta karun
Rabu, 17 April 2024 15:18 Wib
Nelayan peroleh pelatihan pemasaran digital hasil laut
Senin, 8 April 2024 15:16 Wib
Nelayan di Benoa, Bali, diedukasi untuk wisata taksi air
Jumat, 5 April 2024 20:44 Wib
Kampung nelayan modern di Rembang, Jawa Tengah, disiapkan pemerintah
Senin, 1 April 2024 6:40 Wib
Kelompok Pekka Nelayan edukasi-berdayakan perempuan Indonesia
Minggu, 31 Maret 2024 6:02 Wib
Kapal terbalik, sembilan nelayan hilang
Senin, 25 Maret 2024 10:32 Wib
Gunungkidul usulkan bantuan kapal bagi nelayan ke KKP
Senin, 18 Maret 2024 9:47 Wib
Kapal nelayan berawak 10 ABK hilang kontak di Samudra Hindia
Minggu, 17 Maret 2024 6:09 Wib