Alumni SMA Teladan gelar Jogja Color Walk

id fun walk

Alumni SMA Teladan gelar Jogja Color Walk

Panitia Reuni Perak Keluarga Alumni Teladan Yogyakarta Angkatan 93. (Foto Istimewa)

 Yogyakarta,  (Antaranews Jogja) - Reuni Perak Keluarga Alumni Teladan Yogyakarta (KATY) Angkatan 93 akan menggelar Jogja Color Walk dan Jogja Menari pada 23 Desember 2018 untuk meneguhkan kebhinekaan Indonesia dan mendorong masyarakat yang sehat.
     
"Kebhinekaan itu kekayaan yang sangat berharga bagi Indonesia. Kami mengajak masyarakat untuk merayakannya," kata Wakil Ketua Panitia Mardiah Suci Hardianti di Yogyakarta, Jumat.
     
Menurut dia, Jogja Color Walk akan diikuti sekitar 10.000 peserta mulai dari para alumni, masyarakat, dan berbagai komunitas. Kegiatan itu digelar untuk meneguhkan semangat kebhinekaan Indonesia pada saat bangsa ini menghadapi tahun politik.

Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X dan Ketua Panitia KATY 2018 M Romahurmuziy dijadwalkan melepas peserta. Setiba di Gedung Agung, peserta akan disambut oleh Presiden RI Jokowi serta Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X dan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti.
   
 "Selain itu, 'event' Jogja Color Walk yang mengitari jalan HOS Cokroaminoto, Stasiun Tugu hingga Alun-alun Utara Yogyakarta itu dinilai sebagai bagian dari kampanye agar masyarakat hidup sehat," katanya.
   
 Ia mengatakan, masyarakat dapat mendaftar untuk mengikuti Jogja Color Walk dengan biaya pendaftaran Rp25.000. Selain mendapatkan "goodybag" dan medali, peserta juga berhak memperebutkan undian satu unit mobil, tiga sepeda motor, sembilan ponsel, dan sembilan sepeda.
     
"Kegiatan itu terbuka untuk umum melibatkan berbagai komunitas, pelajar, mahasiswa, dan keluarga," kata Mardiah.
     
Koordinator Jogja Menari Reni Kusumowardani mengatakan untuk mengusung konsep budaya pada reuni tahun ini panitia juga menggelar Jogja Menari yang diikuti 3.600 penari dari berbagai sanggar seni tari di DIY. Kegiatan tersebut ditargetkan mampu memecahkan rekor MURI.
   
 "Jogja Menari diharapkan tidak hanya menjadi momen sekali, tetapi akan dijadikan momen tahunan. Kami mengangkat Tari Jaranan sebuah tari kreasi baru yang mudah diterima semua kalangan," katanya.
     
Dalam kegiatan itu, panitia juga menggelar "workshop" pelatihan menari yang dipandu oleh para penata tari. "Workshop" tersebut digelar agar "event" itu dapat dilakukan secara berkesinambungan.
   
 Selain menjadi daya tarik wisata, kegiatan itu juga dilakukan untuk meningkatkan ikatan persaudaraan dan memupuk kecintaan terhadap warisan budaya lokal.
     
"Tari Jaranan sebenarnya terinspirasi oleh Tari Angguk Kulon Progo, tetapi dikreasikan baru. Gerakan dan tutorial Tari Jaranan dapat dilihat di YouTube," kata Reni.
Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024