Harga daging ayam kampung naik karena stok kurang

id Daging ayam

Harga daging ayam kampung naik karena stok kurang

Pedagang daging ayam potong. (Foto ANTARA/Rika Permatasari/ags/16)

Bantul (Antaranews Jogja) - Tim Pengendali Inflasi Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan kenaikan harga daging ayam kampung di tingkat pedagang pasar tradisional daerah ini disebabkan karena ketersediaan komoditas pangan itu yang berkurang.
"Faktornya (penyebab), kakau ayam memang ketersediaan sementara di lingkungan Jogja (Yogyakarta) ini agak berkurang," kata Anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY Sugeng Purwanto di Kabupaten Bantul, Rabu.

Berdasarkan pantauan TPID bersama instansi terkait mengenai harga kebutuhan pokok di pasar tradisional Imogiri Bantul DIY, harga daging ayam lokal atau kampung mengalami kenaikan signifikan dari sebelumnya Rp60 ribu menjadi Rp80 ribu per kilogram.

Menurut dia, berkurangnya ketersediaan ayam sebagai ternak penghasil daging itu karena ada kebijakan pemerintah mengenai pelarangan vaksinasi terhadap ternak itu karena bisa membahayakan masyarakat yang mengkonsumsinya.

"Adanya pemberlakuan vaksinasi yang dilarang sehingga berbahaya untuk dikonsumsi itu sehingga vaksin dikurangi kemudian ayam sendiri pola pertumbuhannya menjadi agak berkurang," katanya.

"Sehingga kalau kita bicara ayam ras itu empat bulan mestinya sudah sekian sudah siap potong, namum mejadi belum siap ptong, sehingga menjadi sedikit langka. Tapi kita masih bisa datangkan dari daerah lain," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, meskipun harga daging ayam kampung naik, namun kebutuhan masyarakat terhadap pangan itu masih bisa dipenuhi menghadapi libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, sebab pasokan daging dari daerah lain tidak masalah.

Sementara itu, dia juga mengatakan, dari hasil pantauan di pasar tradisional, untuk komoditas bawang merah, cabai rawit merah dan rawit hijau, telur ayam dalam kondisi aman dan mencukupi kebutuhan permintaan konsumen menghadapi libur akhir tahun.

"Stoknya aman, aman itu manakala ada permintaan sampai dengan saat ini itu distriusi lancar ketersediaan ada," kata Sugeng yang juga sebagai Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda DIY itu.

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.