Kulon Progo (ANTARA) - Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Hamam Cahyadi mendesak Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman segera berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak memperbaiki tanggul Sungai Serang yang jebol sepanjang 30 meter di Desa Bendungan supaya tidak mengancam pemukiman warga di Kecamatan Wates dan Panjatan.
Hamam Cahyadi di Kulon Progo perbaikan tanggul Sungai Serang membutuhkan alat berat, dan diterjunkan mulai hari ini. "Kami minta tanggul Sungai Serang harus segera ditangani, supaya warga yang mengungsi di Stadion Cangkring bisa kembali ke rumah masing-masing," kata Hamam.
Ia menduga jebolnya tanggul Sungai Serang disebabkan oleh pembangunan saluran IPAL komunal Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman pada 2018. Saluran IPAL komunal ini dibuang ke Sungai Serang terjadi arus balik dari sungai masuk ke IPAL.
"Kami menduku hal tersebut sebagai pemicu mulai air menggerus tanggul. Awalnya dari pipa, kemudian menjebol tanggul sepanjang 30 meter dengan ketinggian lima meter," katanya.
Untuk itu, lanjut Hamam, Komisi IV DPRD Kulon Progo mendesak DPUPKP Kulon Progo mengecek IPAL komunal sepanjang Sungai Serang karena potensi untuk pemicu jebolnya tanggul sangat tinggi. Pada 2018, ada beberapa titik yang dibangun IPAL komunal.
"Kami minta dinas terkait memperbaiki IPAL komunal, dan segera dilakukan kajian," katanya.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kulon Progo, DIY, pada Sabtu (16/3) dan Minggu (17/3) menyebabkan empat kecamatan terendam banjir, yakni Pengasih, Wates, Panjatan dan Temon. Kecamatan Wates paling parah terkenda dampak banjir, karena ada tanggul Jembatan Sungai Serang yang ada di Dusun Bendungan Kidul, Desa Bendungan, Kecamatan Wates. Banjir juga menyababkan sedikitnya 546 warga mengungsi di Stadion Cangkring.
Selain itu, bencana tanah longsor juga menerjang empat kecamatan di Kabupaten Kulon Progo yang ada di wilayah kawasan Bukit Menoreh, yang meliputi Kecamatan Kokap, Girimulyo, Samigaluh, dan Kalibawang. Sedikitnya ada 15 titik longsor yang menerjang rumah, menutup akses jalan hingga fasilitas umum. Saat ini, BPBD Kulon Progo masih melakukan pendataan lokasi longsor.***3***