Beijing (ANTARA) - Bank sentral China, The People's Bank of China (PBOC) pada Senin mengatakan bahwa pihaknya telah memperpanjang pengaturan pertukaran (swap) mata uang dengan mitranya, Otoritas Moneter Singapura (MAS).
Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan perdagangan bilateral dan investasi guna mendorong pembangunan ekonomi kedua negara, serta menyediakan likuiditas jangka pendek untuk memastikan stabilitas pasar keuangan, kata PBOC.
Di bawah pengaturan itu, hingga 300 miliar yuan (sekitar 44,1 miliar dolar AS) dalam likuiditas mata uang China akan tersedia bagi lembaga-lembaga keuangan yang memenuhi syarat yang beroperasi di Singapura.
Perpanjangan akan berlaku untuk jangka waktu tiga tahun dan dapat diperpanjang dengan persetujuan bersama.
Kedua negara pertama-tama menyetujui kesepakatan pertukaran mata uang asing senilai 150 miliar yuan pada Juli 2010.
Baca juga: Dolar AS melemah
Baca juga: Trump tidak terburu-buru rampungkan kesepakatan dagang China
Berita Lainnya
Perluas kerja sama, BI dan Bank Sentral Uni Emirat Arab
Senin, 4 Desember 2023 6:23 Wib
Dukung iklim usaha kondusif, digitalisasi layanan bank sentral
Kamis, 5 Oktober 2023 5:58 Wib
Turun, dolar AS
Selasa, 12 September 2023 6:29 Wib
Kurs dolar AS meroket
Kamis, 29 Juni 2023 8:08 Wib
Terperosok di pasaran, harga minyak
Jumat, 23 Juni 2023 6:56 Wib
Turun drastis, harga emas
Jumat, 23 Juni 2023 6:54 Wib
Dukung pemulihan ekonomi, digitalisasi layanan bank sentral
Rabu, 21 Juni 2023 5:15 Wib
Merosot di pasaran, harga minyak
Selasa, 13 Juni 2023 6:55 Wib