ASEAN Plus 3 peringatkan proteksionisme pasc- tarif AS

id ASEAN Plus Tiga,China,Jepang,Korea Selatan,ASEAN,menteri keuangan,gubernur bank sentral

ASEAN Plus 3 peringatkan proteksionisme pasc- tarif AS

Ilustrasi - Logo ASEAN. ASEAN yang beranggotakan 10 negara ini juga aktif menjalin kerja sama internasional dengan negara-negara di sekitar, di antaranya India, China, maupun Jepang. ANTARA/aseansec.org/pri. ANTARA/aseansec.org

Milan (ANTARA) - Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) plus Jepang, China, dan Korea Selatan melontarkan peringatan keras atas meningkatnya gelombang proteksionisme global yang dinilai berpotensi mengguncang perekonomian kawasan.

Peringatan ini muncul menyusul keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menaikkan tarif impor secara signifikan, termasuk terhadap sektor otomotif dan berbagai produk dari Asia.

Dalam pernyataan bersama yang dirilis pada Minggu (4/5), para menteri keuangan dan gubernur bank sentral ASEAN Plus Tiga menyoroti dampak luas dari kebijakan tersebut.

“Meningkatnya proteksionisme perdagangan membebani perdagangan global, yang mengarah pada fragmentasi ekonomi, yang memengaruhi perdagangan, investasi, dan arus modal di seluruh kawasan,” demikian pernyataan resmi yang diadopsi saat pertemuan tahunan Bank Pembangunan Asia (ADB) di Milan, Italia.

Meski tidak secara eksplisit menyebut Amerika Serikat, pernyataan tersebut jelas mengacu pada serangkaian kebijakan tarif Presiden Trump yang dianggap semakin mengikis sistem perdagangan bebas multilateral.

Para pemimpin keuangan kawasan juga kembali menegaskan komitmen mereka terhadap perdagangan yang bebas, adil, berbasis aturan, dan transparan.

Baca juga: Presiden Prabowo dan PM Anwar bahas dampak tarif Trump terhadap ASEAN saat halalbihalal

Langkah Trump yang kontroversial termasuk tarif timbal balik yang diumumkan awal April, serta bea masuk besar terhadap negara-negara Asia.

Kamboja dan Vietnam, misalnya, masing-masing menghadapi tarif sebesar 49 persen dan 46 persen, meski kemudian diumumkan jeda 90 hari untuk sebagian besar negara, kecuali China.

Tak hanya itu, Jepang dikenai tarif sebesar 24 persen untuk sejumlah produk, termasuk bea dasar 10 persen yang tetap berlaku selama proses negosiasi berlangsung.

Di tengah ketidakpastian global, para kepala keuangan ASEAN Plus Tiga menyerukan agar negara-negara di kawasan meningkatkan koordinasi dan solidaritas guna menjaga stabilitas ekonomi yang rentan terguncang oleh tensi geopolitik dan kebijakan sepihak.

Baca juga: Malaysia resmi jabat ketua ASEAN 2025, kelima kalinya sejak 1967

“Kami menegaskan kembali pentingnya kolaborasi untuk mencapai stabilitas ekonomi,” tegas Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato dalam konferensi pers seusai pertemuan.

Dalam kesempatan yang sama, negara-negara anggota juga sepakat memperkuat Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM)—mekanisme keuangan darurat yang dibentuk pascakrisis finansial Asia 1997. Pembaruan ini mencakup perluasan mandat CMIM untuk juga dapat merespons pandemi dan bencana alam.

Blok ASEAN Plus Tiga yang kini menghadapi ujian solidaritas, terdiri dari Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, Singapura, Vietnam, serta mitra utama Jepang, China, dan Korea Selatan.

Sumber: Kyodo

Baca juga: Trump kenakan tarif besar ke RI, Prabowo kirim delegasi ke Washington



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kepala keuangan ASEAN Plus 3 peringatkan proteksionisme pasca tarif AS

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025