Yogyakarta (ANTARA) - Lembaga Konsumen Yogyakarta (LKY)
minta para penjual batik agar memberikan informasi yang jelas kepada konsumen mengenai batik tulis dan tekstil bermotif batik atau batik tiruan.
"Memang penyajian informasinya harus jelas mana yang batik tulis mana yang printing," kata Ketua Lembaga Konsumen Yogyakarta (LKY) Saktya Rini Hastuti di Yogyakarta, Rabu.
Menurut Hastuti, banyak masyarakat yang belum mengetahui kualitas dan keaslian produk batik. Batik, menurut dia, memiliki ciri dan kualifikasi yang tidak mudah dikenali oleh konsumen secara umum.
Oleh sebab itu, kata dia, penjual harus memberikan penanda berupa label resmi yang jelas untuk membedakan batik tulis dan tekstil bermotif batik.
"Konsumen juga harus kritis dan cermat terhadap produk batik yang akan dibeli, tidak hanya melihat dari sisi harganya saja," kata dia.
Masyarakat, kata Hastuti, dapat mengadu kepada LKY apabila tidak mendapatkan informasi yang jelas dari penjual sehingga barang yang dibeli tidak sesuai, termasuk produk batik.
"Tidak hanya kasus-kasus dengan kerugian yang besar saja yang bisa diadukan. Kasus yang kecil juga bisa diadukan ke kami," kata dia.
Kepala Bidang Industri Logam, Sandang dan Aneka, Disperindag DIY, Intan Mestikaningrum mengatakan untuk melestarikan dan mendukung peningkatan daya saing IKM batik tulis di Yogyakarta, pihaknya terus menggencarkan pelatihan dan memfasilitasi pameran batik baik di dalam maupun luar negeri.
Ia menyebutkan hingga saat ini tercatat 715 unit usaha batik di DIY dengan total jumlah tenaga kerja mencapai 2.760 orang.
Adapun sentra industri batik di DIY antara lain terdapat di Dusun Tancep, Trembowo (Kabupaten Gunung Kidul), Imogiri, Pandak (Kabupaten Bantul), Sapon, Gulurejo, Lendah (Kulon Progo), Turi/lereng merapi (Kabupaten Sleman), dan Taman Sari (Kota Yogyakarta).
Berita Lainnya
Serat rami potensial untuk industri tekstil di Indonesia
Sabtu, 30 Maret 2024 20:05 Wib
BRIN sebut fotokatalis berperan atasi limbah
Kamis, 11 Januari 2024 7:19 Wib
Material selulosa untuk agroindustri diteliti IPB
Selasa, 31 Oktober 2023 6:30 Wib
Pasar dunia turun, sektor tekstil Indonesia melemah
Jumat, 22 September 2023 6:10 Wib
Lenzing, Austria, berinvestasi Rp2 triliun kembangkan serat ramah lingkungan
Jumat, 22 September 2023 5:48 Wib
Pasar Afrika Selatan jadi sasaran produk tekstil Indonesia
Rabu, 13 September 2023 7:56 Wib
Regulasi-insentif pengurangan sampah tekstil
Selasa, 8 Agustus 2023 8:45 Wib
Ganjar: Tidak ada PHK massal industri tekstil di Jateng
Senin, 7 November 2022 15:08 Wib