Pasar Kluwih Yogyakarta direvitalisasi pada 2020

id Pasar tradisional,revitalisasi,pasar kluwih

Pasar Kluwih Yogyakarta  direvitalisasi pada 2020

Aktivitas jual beli di salah satu pasar tradisional di Kota Yogyakarta (Eka Arifa Rusqiyati)

Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta meneruskan program revitalisasi pasar tradisional pada 2020 dan salah satu pasar yang akan menjadi sasaran revitalisasi adalah Pasar Kluwih yang juga dikenal sebagai Pasar Ngadikusuman dengan dana alokasi khusus dari Kementerian Perdagangan.

“Kebutuhan dananya sekitar Rp3,5 miliar sesuai ‘detail engineering design’ (DED). Itu sudah termasuk perencanaan dan pengawasan,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, revitalisasi Pasar Kluwih diperlukan karena selama ini aktivitas pasar yang berada di dalam kawasan Benteng Keraton Yogyakarta tersebut tidak hanya di bangunan pasar tetapi meluber hingga ke jalan meskipun kesibukan atau aktivitas biasanya hanya terjadi pada pagi hari.

Oleh karena itu, lanjut Yunianto, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta kemudian mengajukan rencana revitalisasi pasar tradisional yang masuk dalam kategori pasar kelas V tersebut ke pusat.

“Alokasi awalnya sekitar Rp5 miliar. Tetapi, sesuai dengan DED dari Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta hanya dibutuhkan anggaran sekitar Rp3,5 miliar,” katanya.

Hal itu disebabkan, lanjut Yunianto, bangunan di kawasan Benteng Keraton Yogyakarta tidak boleh dibangun bertingkat. “Kami juga tidak melengkapi bangunan dengan ‘basement’. Praktis, hanya bangunan satu lantai saja,” katanya.

Luas lahan pasar sekitar 500 meter persegi dan sesuai ketentuan teknis, maka luas bangunan yang diperbolehkan hanya 50 persen dari lahan yang ada atau sekitar 250 meter persegi. “Nanti, akan kami bangun kios dan los. Harapannya, seluruh pedagang bisa masuk. Jumlah pedagang tidak terlalu banyak, sekitar 50 orang saja,” katanya.

Ia berharap, revitalisasi pasar tradisional tersebut akan membuat pedagang dan konsumen merasa lebih nyaman untuk melakukan aktivitas jual beli. ”Pasar ini pun diharapkan menjadi pasar yang sehat,” katanya.

Selain di Pasar Kluwih, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta sebelumnya mengajukan kebutuhan untuk revitalisasi sejumlah pasar tradisional lain, seperti Pasar Sentul dan Demangan. “Tetapi, yang mendapatkan alokasi di satu pasar saja,” katanya.

Sebelumnya, Anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta Foki Ardiyanto mengatakan, legislatif mendukung berbagai kegiatan dalam rangka mendukung dan mengembangkan pasar tradisional sebagai pusat perdagangan dan pertumbuhan ekonomi Kota Yogyakarta.

“Dukungan ini menjadi wujud keberpihakan legislatif dan eksekutif terhadap pasar tradisional di tengah serbuan pasar modern,” katanya.

Foki berharap, revitalisasi pasar tradisional tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memperkecil tingkat kesenjangan ekonomi yang masih cukup tinggi di Kota Yogyakarta.

“Selain menjaga agar harga barang di pasar tradisional tetap bisa bersaing, yang kami harapkan adalah kondisi pasar selalu bersih sehingga konsumen pun nyaman berbelanja,” katanya.

Saat ini, salah satu pasar tradisional di Kota Yogyakarta yaitu Pasar Prawirotaman juga sedang direvitalisasi. Bahkan, pasar tradisional yang semula hanya memiliki satu lantai akan disulap menjadi pasar dengan empat lantai. Pekerjaan revitalisasi ditargetkan selesai pertengahan 2020.

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024