Kuala Lumpur (ANTARA) - Penyanyi Indonesia Krisdayanti terlihat setiap inci sebagai sang diva saat melangkah ke sesi wawancara di Mandarin Oriental Kuala Lumpur.
Semuanya bersinar dalam kreasi emas berkilauan oleh perancang busana Anaz yang berbasis di Jakarta.
Sebagaimana dilansir MalayMail, Senin, pria berusia 44 tahun itu berada di kota ini selama akhir pekan untuk pertunjukan khusus di Yayasan AIDS Malaysia (MAF) - Berjaya, Tun Dr Siti Hasmah Penghargaan Gala Dinner 2019.
Penyanyi yang menjadi politisi ini mengatakan salah satu fokus utamanya adalah menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat Indonesia.
"Saya merasa bangga bahwa malam ini saya tampil dan bernyanyi untuk tujuan mulia," katanya.
Ditanya apakah dia lelah karena jadwalnya yang padat, dia tersenyum dan menjawab dalam Bahasa Indonesia “sudah biasa” (Saya sudah terbiasa).
Baca juga: Luna Maya kenang masa remaja ketika tinggal di Bali
Seperti banyak orang yang telah mengunjungi Malaysia, Krisdayanti menantikan kuliner yang ditawarkan kota ini dan berbelanja.
"Suami saya datang untuk perjalanan ini dan dia sangat senang pergi berbelanja di KLCC karena saya mengatakan kepadanya bahwa kinerja saya di Mandarin Oriental yang hanya bersebelahan,” katanya bersemangat.
“Saya selalu menganggap Malaysia sebagai rumah karena itu telah menjadi bagian besar dari karir musik saya sejak tahun 1998 sebelum banyak artis Indonesia dikenal di sini,” kata Krisdayanti, yang konser terakhirnya di KL berada di Istana Budaya pada tahun 2017.
Dia ingat pertama kali di KL dengan penuh kasih pada tahun 1998, ketika menghabiskan satu bulan mempromosikan musiknya di bawah Warner Music dan bertemu dengan kekasih musik Malaysia, Datuk Seri Siti Nurhaliza, Ning Baizura dan Datuk Sheila Majid.
"Semua orang sangat menyambut untuk menerima saya, tidak hanya sebagai orang asing yang bernyanyi, tetapi mereka juga ingin berkolaborasi," katanya.
Karena memiliki hit ikonik seperti Menghitung Hari, penyanyi ini mengatakan dia berterima kasih atas lagu-lagu yang selalu hijau, menggambarkan mereka sebagai hadiah yang terus memberi.
“Saya tidak pernah menyangka akan menyanyikan lagu itu - saya mendapat apresiasi besar dari penonton dan lagu itu seusia dengan putri sulung saya," katanya.
"Anak perempuan tertua saya Aurel berusia 21 tahun sekarang dan saya masih ingat membawanya ke KL selama sebulan selama promo - ini luar biasa ketika Anda memikirkannya," kenangnya.
Dalam momen yang menyenangkan, penyanyi itu mengatakan cara terbaik untuk mengukur apakah sebuah lagu telah menyentuh publik adalah melalui sopir taksi.
Baca juga: LSF meluncurkan aplikasi sensor film secara elektronik
“Sopir taksi di sini selalu bertanya kepada turis dari Indonesia, apakah anda tahu lagu Mengitung Hari ?. Jadi saya merasa seperti saya perwakilan musik Indonesia di Malaysia,” katanya.
Dari duta besar musik terkenal, Krisdayanti baru-baru ini menjadi wakil terpilih dari kota kelahirannya di Malang Raya di Jawa Timur dan disumpah sebagai anggota parlemen pada bulan Oktober, yang menandai pelariannya ke dunia politik.
Selama masa kampanye tujuh bulan yang luas, Krisdayanti mengunjungi 600 daerah di 461 kota dan berbicara tentang pentingnya sentuhan manusia dalam pendekatannya terhadap pelayanan publik.
“Itu bonus karena mereka mengenal saya, ditambah saya salah satu dari orang kampung,” kata Krisdayanti yang tumbuh dalam kesulitan.
“Suami saya sangat mendukung karir saya dalam politik, dia tidak hanya membimbing saya tetapi membantu saya dalam pekerjaan strategi,” katanya.
Tema kampanyenya "Perempuan Kuat, Indonesia Hebat" (Wanita Kuat, Indonesia Hebat), mengirimkan pesan untuk memberdayakan perempuan di semua bidang di desa-desa yang dikunjungi.
Krisdayanti menerima jumlah suara terbanyak di daerah pemilihan Jawa Timur, dengan jumlah suara yang lebih tinggi dari pemegang jabatan.
“Mereka menerima saya dengan tangan terbuka dan banyak antusiasme,” katanya.
"Sudah bekerja keras dan bermain keras tetapi pencapaiannya luar biasa," katanya.
Di bawah Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Dapil Malang Raya dia telah ditempatkan di Komisi IX yang menangani masalah-masalah masyarakat seperti kesehatan, ketenagakerjaan dan urusan transmigrasi.
Dia mengatakan bahwa dia ingin fokus pada penyediaan layanan kesehatan yang berkualitas bagi orang Indonesia melalui BPJS.
Mengomentari epidemi AIDS, anggota parlemen ini mengatakan bahwa setiap orang memiliki peran dalam perjuangan untuk mengakhiri penyakit.
“Ada hampir 38 juta orang yang hidup dengan HIV dan kita harus memiliki tanggung jawab sosial dari semua orang untuk memberikan perhatian dan kenyamanan sehingga mereka tidak merasa didiskriminasi. Tolong jangan menilai orang lain dari luar, semua orang berhak mendapat kesempatan untuk hidup," kata Krisdayanti.
Meskipun karirnya sibuk di bisnis pertunjukan dan layanan publik, dia mengatakan belum punya waktu untuk merekam album tetapi rencana sedang dilakukan untuk merekam single baru di AS.
"Ini akan diproduksi oleh suami saya dan mudah-mudahan kami bisa merilisnya awal tahun depan. Sungguh luar biasa bahwa kami adalah pasangan yang bahagia yang dapat bekerja bersama," katanya.
Krisdayanti anggap Malaysia sebagai rumah kedua
salah satu fokus utamanya adalah menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat Indonesia.