Yogyakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mengingatkan masyarakat Yogyakarta untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi yang diperkirakan terjadi di daerah itu selama sepekan ke depan.
"Kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan bagi masyarakat akan potensi bencana hidrometeorologis," kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Mlati Yogyakarta Reni Kraningtyas melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Minggu.
Bencana hidrometeorologi yang dipicu curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, antara lain angin kencang, tanah longsor, banjir, dan banjir bandang.
Reni menjelaskan analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan masih adanya potensi hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia, termasuk DIY untuk sepekan kedepan.
Menurut dia, berkurangnya pola tekanan rendah di belahan bumi utara (BBU) dan meningkatnya pola tekanan rendah di wilayah belahan bumi selatan (BBS) mengindikasikan terjadinya peningkatan aktifitas Monsun Asia yang dapat menyebabkan penambahan massa udara basah di wilayah Indonesia.
Meningkatnya pola tekanan rendah di BBS (sekitar Australia), kata dia, dapat membentuk pola konvergensi (pertemuan massa udara) dan belokan angin menjadi signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di bagian selatan ekuator.
Sementara itu berdasarkan model prediksi, aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) fase basah diprediksikan mulai aktif di sekitar wilayah Indonesia selama periode sepekan kedepan.
"Kondisi ini tentunya dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan cukup signifikan di wilayah Indonesia," kata Reni.
Ia menyebutkan daerah-daerah yang berpotensi menerima curah hujan dengan intensitas sedang-lebat pada periode 05-08 Januari 2020 mencakup Kecamatan Girimulyo, Nanggulan, Samigaluh, Kalibawang, Galur, Lendah, Panjatan, Kokap, Wates, Temon (Kulon Progo), Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Minggir, Seyegan, Godean, Mlati, Gamping, Depok, Kalasan, Berbah, Prambanan (Sleman), Sedayu, Kasihan, Sewon, Pajangan, Bantul, Pleret, Piyungan, Jetis, Imogiri, Dlingo, Srandakan, Sanden, Kretek (Bantul), Purwosari, Ngawen, Nglipar, Playen, Patuk, Paliyan, Wonosari, Karangmojo, Tanjungsari, Tepus, Grisubo (Gunungkidul), dan Kota Yogyakarta.
Berita Lainnya
Awas, BMKG prakirakan Indonesia berpotensi hujan lebat dalam sepekan ke depan
Jumat, 29 November 2024 9:05 Wib
BMKG peringatkan potensi hujan di sebagian besar kota di Tanah Air
Jumat, 29 November 2024 5:54 Wib
BMKG prakirakan wilayah Indonesia umumnya diguyur hujan pada Kamis
Kamis, 28 November 2024 9:53 Wib
Mayoritas wilayah Indonesia diprakirakan alami hujan saat pilkada serentak
Rabu, 27 November 2024 8:55 Wib
BPBD DIY minta masyarakat mewaspadai banjir lahar hujan
Selasa, 26 November 2024 10:20 Wib
BMKG prakirakan cuaca sebagian besar wilayah Indonesia hujan ringan pada Selasa
Selasa, 26 November 2024 8:57 Wib
BMKG prakirakan hujan masih dengan intensitas variatif pada Senin
Senin, 25 November 2024 9:12 Wib
Puncak musim hujan diprediksi November 2024-Februari 2025
Minggu, 24 November 2024 5:52 Wib