Yogyakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan pos anggaran tak terduga sebesar Rp14 miliar untuk menangani dampak bencana hidrometeorologi.
"Dana tak terduga tahun 2020 naik, ada Rp14 miliar, dari tahun 2019 yang sebesar Rp10 miliar," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana di Yogyakarta, Selasa.
Dana itu, menurut Biwara, belum mencakup alokasi dana di BPBD kabupaten/kota untuk penanganan dampak bencana.
Dalam kondisi tanggap darurat, ia menjelaskan, dana tak terduga itu dapat digunakan untuk penyediaan kebutuhan logistik, evakuasi, hingga pemulihan fasilitas publik yang rusak akibat bencana.
"Kalau masih belum ada kondisi kedaruratan ya kita gunakan dana reguler saja," kata dia.
Biwara mengatakan bahwa bencana hidrometeorologi berpotensi terjadi mengingat menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika selama sepekan ini wilayah akan diliputi cuaca ekstrem.
BPBD DIY telah membuka Posko Siaga Bencana yang siap menerima aduan masyarakat selama 24 jam. Di tingkat kabupaten/kota juga didirikan pos pengamatan bencana longsor. Di Bantul misalnya, sudah ada 10 pos pengamatan di kawasan rawan longsor.
"BPBD Gunung Kidul juga mendirikan Destana (Desa Tangguh Bencana) termasuk di wilayah rawan longsor di Kulon Progo," kata dia.
Berita Lainnya
Pelaku wisata antisipasi bencana hidrometeorologi saat libur Lebaran 2024
Sabtu, 6 April 2024 17:22 Wib
BMKG deteksi potensi hujan lebat di koridor mudik Jateng dan Jabar jelang Lebaran
Selasa, 2 April 2024 15:34 Wib
BRIN: Kemunculan siklon tropis indikasi perubahan iklim
Selasa, 19 Maret 2024 11:41 Wib
BMKG mengimbau warga DIY waspadai potensi bencana hidrometeorologi
Minggu, 17 Maret 2024 11:59 Wib
Akibat bibit siklon tropis, hujan turun awet di Indonesia
Kamis, 14 Maret 2024 9:58 Wib
Anomali bencana alam tengah dihadapi Indonesia
Senin, 11 Maret 2024 18:41 Wib
Waspadai peningkatan intensitas hujan di sejumlah wilayah Jateng
Kamis, 7 Maret 2024 8:50 Wib
Sleman ajukan perpanjang status siaga bencana hidrometeorologi
Rabu, 6 Maret 2024 11:42 Wib