Gunung Kidul vaksin 11.616 ternak di kecamatan terpapar antraks

id Antraks,Gunung Kidul,Antibiotik,Vaksin

Gunung Kidul vaksin 11.616  ternak di kecamatan terpapar antraks

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto. (Foto ANTARA/Sutarmi)

fokus pemberian vaksin dan pemberian antibiotik di tiga kecamatan yang terpapar antraks..
Gunung Kidul (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan vaksinasi dan pemberian antibiotik terhadap 11.616 hewan ternak di tiga kecamatan yang terpapar antraks.

"Saat ini, fokus pemberian vaksin dan pemberian antibiotik di tiga kecamatan yang terpapar antraks supaya tidak meluas," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto di Gunung Kidul, Selasa.

Ia mengatakan pemberian antibiotik dibagi dalam dua zona, yakni zona merah dan zona kuning. Zona merah untuk Desa Gombang, Kecamatan Ponjong, sapi sebanyak 579 ekor, dan kambing 1.458 ekor.

Zona kuning Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, antibiotik dan vaksin diberikan terhadap 2.500 ekor sapi dan 2.000 ekor kambing. Kemudian di Desa Dapayu, Kecamatan Semanu, diberikan terhadap 335 ekor sapi, 803 ekor kambing.

Baca juga: Dinkes sebut kondisi 27 pasien positif antraks di Gunung Kidul membaik

Zona kuning berikutnya Desa Semanu, dan Desa Ngeposari, Kecamatan Semanu. Desa Semanu sebanyak 825 ekor sapi, dan 1.805 ekor kambing. Desa Ngeposari sebanyak 552 ekor sapi, dan 759 ekor kambing.

"Setelah dilakukan pemberian antibiotik dua minggu setelahnya baru diberikan vaksin. Setelah dua puluh hari dari pemberian vaksin, hewan baru boleh keluar dari lokasi endemis," kata Bambang.

Ia mengatakan pihaknya juga mengajukan anggaran vaksin, obat-obatan, alat pelindung diri, termasuk Komunikasi Informasi Dan Edukasi (KIE). Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan pengaturan lalu lintas ternak untuk mencegah hewan di lokasi endemik tidak keluar terlebih dahulu untuk sementara.

"Iadi dari data kami dari data sejak Desember, yang terpapar hanya di Dusun Ngrejek," katanya.

Bambang mengatakan DPP juga akan membangun kolam pembersihan yang berisi disinfektan di dua pasar hewan besar, yakni Siyono dan Semanu. Harapannya dengan adanya kolam ini bisa meminimalisir penyebaran bakteri antraks dan penyakit hewan lainnya.

"Kami sedang menyusun anggaran vaksin, nanti diajukan. Termasuk susun kebutuhan anggaran pembangunan kolam pembersihan di pasar hewan," katanya.
Baca juga: Pemkab Gunung Kidul melarang hewan ternak keluar dari Ponjong dan Rongkop