Yogyakarta (ANTARA) - PT Midi Utama Indonesia Tbk (Alfamidi) Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng-DIY) bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta melakukan penyemprotan cairan disinfektan di sejumlah fasilitas publik di Yogyakarta untuk mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19.
"Fasilitas publik yang menjadi sasaran penyemprotan cairan disinfektan itu di antaranya beberapa masjid dan halte bus TransJogja," kata Kepala Cabang Alfamidi Jateng-DIY Widodo di sela-sela penyemprotan cairan disinfektan di Masjid Daarussalaam Kompleks Brimob Polda DIY, Baciro, Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, penyemprotan cairan disinfektan di sejumlah fasilitas publik itu dilakukan karena tempat tersebut sering dikunjungi banyak orang yang potensi penyebaran virus corona atau COVID-19 dinilai cukup tinggi. Penyemprotan cairan disinfektan itu diharapkan dapat mencegah penyebaran virus corona jenis baru tersebut.
Selain melakukan penyemprotan cairan disinfektan di sejumlah fasilitas publik, kata dia, Alfamidi juga melakukan pembagian makanan gratis kepada pengemudi ojek online (ojol) di sejumlah lokasi serta membagikan alat-alat kesehatan dan vitamin kepada para petugas medis yang berada di garda terdepan dalam mengatasi virus corona atau COVID-19.
"Penyemprotan cairan disinfektan, pembagian makanan gratis kepada pengemudi ojol, dan pembagian alat-alat kesehatan dan vitamin kepada para petugas medis itu merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) Alfamidi dalam rangka berpartisipasi dalam penanggulangan pandemi virus corona atau COVID-19," katanya.
Pada kesempatan itu Widodo juga mengimbau masyarakat agar tidak khawatir dalam memenuhi bahan kebutuhan pokok karena stok di Alfamidi cukup aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menghadapi pandemi virus corona atau COVID-19. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu memborong bahan kebutuhan pokok.
"Stok dan pasokan bahan kebutuhan pokok di Alfamidi aman. Meskipun kami tidak melakukan pembatasan pembelian bahan kebutuhan pokok, masyarakat diharapkan tidak melakukan aksi borong, cukup membeli sewajarnya saja sesuai dengan yang dibutuhkan. Masyarakat tidak perlu 'panic buying'," kata Widodo.
Berita Lainnya
3.500 orang tewas setiap hari akibat virus hepatitis
Rabu, 10 April 2024 5:48 Wib
Ternyata, belum ditemukan risiko kasus virus B di RI
Selasa, 9 April 2024 17:14 Wib
Pandemi COVID-19 momentum hadapi virus X di Indonesia
Senin, 4 Maret 2024 4:57 Wib
Kemenkes: Tidak benar nyamuk ber-Wolbachia membawa virus LGBT
Rabu, 20 Desember 2023 5:28 Wib
Virus COVID-19 varian JN.1 ditemukan di Jakarta dan Batam
Selasa, 19 Desember 2023 9:37 Wib
Dinkes memastikan di Gunungkidul belum ada masyarakat terpapar COVID-19
Jumat, 15 Desember 2023 18:54 Wib
Pakar: 90 persen transmisi infeksi HIV dari ibu ke bayi
Rabu, 6 Desember 2023 1:40 Wib
Hati-hati, di Indonesia ada tujuh kasus cacar monyet
Selasa, 24 Oktober 2023 6:45 Wib