Bantul ikutkan UKM pada pasar online

id Dinas UKM Bantul

Bantul ikutkan UKM pada pasar online

Kantor Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Bantul (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta akan mengikutkan para pelaku usaha kecil menengah di daerah ini dalam pasar online atau dalam jaringan guna memperluas jangkauan pemasaran produk industri kecil mereka.

"Upaya yang kita lakukan pertama dengan padat karya diversifikasi usaha, kemudian kedua mengikutkan ke pasar-pasar online melalui website pemerintah daerah," kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Bantul Agus Sulistiyana di Bantul, Minggu.

Menurut dia, untuk kegiatan padat karya diversifikasi usaha sudah dilakukan instansinya dengan produksi ribuan masker dan coverall atau alat pelindung diri (APD) massal dengan melibatkan ratusan pelaku UKM beberapa waktu lalu untuk dipasarkan ke masyarakat.

Sementara rencana mengikutkan pasar online bagi pelaku UKM akan dikoordinasikan dengan pemerintah daerah (Pemda) DIY yang juga memiliki program tersebut sebagai program pemulihan sektor industri kecil yang sangat terpukul dan terdampak pandemi wabah corona atau COVID-19.

"Kalau di DIY upaya pemulihan sektor UKM misalnya dilakukan pasar online dan sebagainya, nah ini kami baru mengadakan pendataan UKM, dan kemarin sudah ditarget oleh DIY, bahwa Juli ini data UKM yang bisa difasilitasi online harus sdah jadi," katanya.

Dia menyebut, total UKM dan IKM yang tumbuh berkembang di Bantul sekitar 49 ribu pengusaha mulai dari mikro, kecil dan menengah dengan beragam jenis usaha, sehingga nanti akan dipetakan pelaku usaha yang bisa diikutkan pasar secara online.

"Target kami 49 ribu yang mau kita data usaha, jadi ketika yang 49 ribu pelaku usaha sudah masuk, bisa ikut program baru entah itu dari kabupaten dan provinsi, misalnya juga program pembayaran onlie, jadi jelas nanti siapa saja UKM nya," katanya.

Dia mengatakan, perlunya pasar online di tengah pandemi wabah COVID-19 ini karena harus diakui bahwa saat ini jual beli lewat online digemari, sehingga para pelaku usaha kecil dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan tren agar produk mereka tetap laku di pasaran.

"Dan sekarang hampir semua model online, ini berkah tersendiri untuk belajar, jadi dengan adanya pandemi ini ya harus belajar pasar online. Kalau dari kabupaten, ada konsep ke sana dan ada rencana, tetapi yang akan kita pastikan datanya dulu, kemudian sistem dan sebagainya," katanya.