Pasien positif COVID-19 di Kulon Progo bertambah menjadi 4.233 kasus

id COVID-19,Kulon Progo,Pasien positif COVID-19,Pasien positif COVID-19 di Kulon Progo,Pasien positif COVID-19 di Kulon Pro

Pasien positif COVID-19 di Kulon Progo bertambah menjadi 4.233 kasus

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujaati. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam 24 jam terakhir bertambah 64 kasus baru, sehingga total kasus di wilayah itu mencapai 4.233 kasus.

"Perubahan situasi COVID-19 per 9 April 2021, positif 64 kasus," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Jumat.

Ia mengatakan, 64 kasus terkonfirmasi COVID-19 berasal dari Kecamatan Galur, Lendah, Panjatan, Sentolo, Wates, Temon, Pengasih dan Kalibawang. Adapun penambahan kasus setiap kecamatan, yakni Galur sembilan kasus, Lendah enam kasus, Wates delapan kasus, Panjatan tiga kasus, Sentolo enam kasus, Kokap tujuh kasus, Temon delapan kasus, Pengasih 12 kasus, Samigaluh dua kasus, dan Kalibawang satu kasus.

Hari ini, juga ada tiga kasus probable yang meninggaal dunia, sembuh satu orang, dan selesai isolasi 30 pasien.

"Penambahan kasus tertinggi ada di Kecamatan Pengasih. Penambahan kasus ini berdasarkan dua test, yakni PCR 51 kasus, dan antigen 13 kasus," katanya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, total pasien terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 4.233 kasus dengan rincian 41 isolasi rumah sakit, 897 isolasi mandiri, 2.682 selesai isolasi, 528 sembuh, dan 85 meninggal dunia.

Selanjutnya, lima dari 12 kecamatan di Kulon Progo dengan kasus COVID-19 tertinggi, yakni Wates 611 kasus, Pengasih 602 kasus, Sentolo 502 kasus, Panjatan 443 kasus, dan Temon 417 kasus.

Kemudian, peta zona di Ruukun Tetangga, yakni 4.274 zona hijau, 200 RT zona kuning, dan empat RT zona oranye. Sampai saat ini, di Kulon Progo belum ada RT yang masuk zona merah.

"Kami mengimbau kepada masyarakat mematuhi protokol kesehatan, dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan," katanya.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana mengakui meski diberlakukan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro, kasus penambahan COVID-19 di wilayah ini sangat tinggi. Hal ini disebabkan adanya trasmisi lokal, dan munculnya klaster keluarga.

"Kami minta Satgas COVID-19 tingkat desa untuk meningkatkan kembali pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan," katanya.