Yogyakarta (ANTARA) - Litto, destinasi wisata baru akan hadir di Kabupaten Bantul tepatnya di Gunung Cilik, Desa Muntuk, Kecamatan Dlingo, dengan hamparan hijau pepohonan serta gugusan bukit dan pemandangan yang menyegarkan mata.
"Kawasan wisata alam dengan ketinggian 380 mdpl ini diberi nama Litto, akronim dari Little Tokyo," kata PR Litto Resort & Recreational Resto Nobertha Shinta dalam rilis yang diterima Jumat.
Menurut dia, restoran dan resor bergaya Jepang ini dibangun di atas lahan seluas 1,5 hektare yang tentunya akan menambah kekayaan destinasi wisata alam di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Litto dikelilingi berbagai macam destinasi wisata seperti Puncak Becici, Hutan Pinus, Kebun Buah Mangunan, dan desa wisata kerajinan bambu dengan pemandangan Gunung Sumbing, Gunung Merapi, serta batas cakrawala dari Pantai Samas.
"Sensasi dingin berkabut di pagi hari dan pemandangan matahari terbenam pada sore hari akan menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Litto," katanya.
Kawasan wisata terintegrasi Litto selain dilengkapi dengan restoran indoor dan outdoor, juga akan ditambah dengan fasilitas akomodasi untuk menginap sebanyak 18 kamar, 10 bungalow, serta kolam renang air hangat pertama di Yogyakarta.
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, Litto memberdayakan masyarakat Desa Muntuk, Dlingo, dari mulai proses pembangunan sampai dengan tim operasionalnya. Ke depan secara bertahap, Litto akan menambah sejumlah atraksi wisata bekerja sama dengan BUMD dan "stakeholder" terkait.
Litto juga mendukung pengrajin, seniman, dan komunitas lokal untuk dapat terus berekspresi serta berkarya walaupun di masa pandemi. Hadirnya Litto sebagai destinasi wisata, diharapkan bisa memberi dampak positif bagi Kabupaten Bantul dan kebaikan bagi warga sekitar Gunung Cilik, Desa Muntuk, Dlingo, serta memberi kesejahteraan yang berkelanjutan bagi orang banyak.
Dalam pembangunannya, selain menitikberatkan aspek sosial dan ekonomi, kelestarian lingkungan tentunya juga mendapat perhatian sekaligus menjadi prioritas. Litto berkomitmen untuk menjalankan operasional perusahaan dengan meminimalkan dampak negatif bagi lingkungan.
Litto mengembangkan konsep pembangunan ramah lingkungan (green construction) yang meliputi beberapa aspek, yaitu tepat guna lahan (70 persen dari lahan adalah area terbuka hijau), efisiensi dan konservasi energi, serta kesehatan dan kenyamanan di kawasan.
"Saat ini kawasan Litto masih dalam tahap penyelesaian pembangunan. Rencananya pada tahap awal, Asakusa Restoran dan kolam renang Litto Onsen akan dibuka untuk umum di kuartal akhir 2021. Litto dapat ditempuh 15 menit dari area Bukit Bintang, dan 40 menit dari pusat kota Yogyakarta," katanya.
Berita Lainnya
Dampak Gunung Ruang, Sulut, erupsi, kunjungan wisata ke Desa Pumpente-Laingpatuhe ditutup
Jumat, 26 April 2024 7:56 Wib
Kemenparekraf edukasi kemampuan berbicara pelaku wisata
Kamis, 25 April 2024 6:46 Wib
UGGCP dijadikan destinasi wisata kelas dunia tarik turis
Kamis, 25 April 2024 6:20 Wib
Ini penjelasan terkait mobil pribadi masuk kawasan wisata Bromo
Selasa, 23 April 2024 17:45 Wib
Bank BPD DIY salurkan CSR untuk pengembangan wisata Sendang Sombomerti
Selasa, 23 April 2024 11:40 Wib
37.841 wisatawan banjiri Kepulauan Seribu
Selasa, 23 April 2024 0:27 Wib
Aspek keamanan berwisata harus diutamakan, papar Menparekraf
Senin, 22 April 2024 17:48 Wib
Ribuan wisatawan banjiri Festival Durian 2024 di Trenggalek, Jatim
Senin, 22 April 2024 6:35 Wib