Mahasiswa FT UI raih tiga gelar kompetisi "Net Zero Healthy Building"

id ftui,ui depok,arsitektur UI

Mahasiswa FT UI raih tiga gelar kompetisi "Net Zero Healthy Building"

Tim BREATH(E) FTUI beranggotakan Ukha Irfandi Hanif (Profesi Arsitek 2021), Dimas (S1 Arsitektur 2017), dan M. Iqbal Ramli (Magister Teknik Sistem Energi 2020). ANTARA/HO-Humas UI

Depok (ANTARA) - Sembilan mahasiswa Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) berhasil meraih tiga gelar juara pada ajang Kompetisi Net Zero Healthy Building.

"Kompetisi ini diselenggarakan oleh Green Building Council Indonesia (GBCI) bagian dari World Green Building Council di Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, mulai dari Agustus hingga November 2021," Kepala Biro Humas dan KIP UI Dra. Amelita Lusia, M.Si. CPR dalam keterangan tertulis di Depok, Jawa Barat, Selasa (23/11).

Kompetisi dibagi menjadi dua kategori, yaitu kategori student dengan dua kategori kompetisi Net Zero Healthy Building Design Student dan Net Zero Healthy Design Innovation Student, dan kategori professional, Net Zero Healthy Building Design Professional.

Tim FTUI dibimbing oleh dosen yang berasal dari Departemen Arsitektur FTUI, yakni Dr. Ing. Ova Candra Dewi. Fakultas ini mengirimkan lima tim untuk berpartisipasi pada kategori student dan professional.

Dari lima tim tersebut, tiga tim melaju ke babak final dan berhasil meraih tiga gelar juara, yaitu, tim BREATH(E) meraih Juara Pertama pada kategori Net Zero Healthy Building Student, tim Art Center Complex meraih Juara Pertama dan tim SeniMal meraih Juara Ketiga pada kategori Net Zero Healthy Building Design Professional.

"Ketiga tim FTUI ini sebagai bagian dari delapan tim finalis, kemudian mengikuti boot camp pemantapan materi yang diadakan oleh GBCI selama dua hari pada Oktober 2021. Usai mengikuti boot camp, para finalis diberi kesempatan kurang lebih tiga minggu untuk mengembangkan desain awal untuk kemudian dipresentasikan pada ajang main show GBC IDEAS 2021," kata Ova yang juga merupakan Ketua Program Studi Magister Multidisiplin Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) FTUI.

Tim BREATH(E) beranggotakan Ukha Irfandi Hanif (Profesi Arsitek 2021), Dimas (S1 Arsitektur 2017), dan M. Iqbal Ramli (Magister Teknik Sistem Energi 2020). Tim BREATH(E) mengusung tema bangunan hunian (apartemen) yang “bernafas” sebagai tempat bertinggal yang nyaman, sehat, mandiri, serta bermanfaat bagi penghuni, lingkungan dan komunitas di sekitarnya.

"Desain bangunan Low Rise Apartment Complex yang kami buat mengedepankan passive design dengan memanfaatkan cahaya alami, pengudaraan alami, dan juga pemanfaatan air bekas pakai," kata Ukha.

Selain itu bangunan ini memberikan kesempatan komunitas di sekitar untuk berkebun dan beraktivitas ekonomi pada atap bangunan. Secara perhitungan energi, desain bangunan ini mampu menurunkan potensi emisi gas karbon sebesar 11,190 tCO2 atau setara dengan sekitar 460 ribu pohon selama 25 tahun," kata Ukha.

Tim Art Center Complex yang beranggotakan Tika Hanjani (Magister Arsitektur 2019), Lutfi Landrian (Magister Arsitektur 2019), dan M. Aryo Wicaksono (Magister Arsitektur 2018) mengangkat tema desain Pusat Kesenian yang berbeda dari konsep Business as Usual (BAU).

"Tim kami membuat desain berdasarkan dari aspek sosial budaya setempat. Melalui strategi pengudaraan alami, merangkul komunitas lokal, menghormati alam sekitar, menghemat energi, dan mengupayakan produksi air bersih dari teknologi pengembunan," kata Tika.

Sementara tim SeniMal yang beranggotakan Fiyonda Kokarkin, Amani Tedjowongso dan Darmawan Winaga (Profesi Arsitek 2020) mengedepankan konsep Net Zero Healthy Building.

"Desain net zero healthy building bukan lagi sebagai pilihan, namun merupakan sebuah bagian dari tantangan mendesain saat ini. Pusat Kesenian dari tim kami dilengkapi dengan beberapa fungsi indoor-outdoor amphitheater yang menyesuaikan dengan konteks lahan, yaitu studio seni dan galeri seni yang ramah lingkungan. Kami ingin agar bangunan ini dapat digunakan oleh masyarakat umum sebagai sarana edukasi seni budaya lokal," ujar Fiyonda.

Selain mendapatkan total hadiah senilai Rp60 juta, tim BREATH(E) dan tim Art Center Complex juga akan mewakili Indonesia dalam ajang HongKong GBC’s Advancing Net Zero International Conference pada tanggal 23-26 November 2021. Para finalis GBC Ideas 2021 juga juga berhak atas training Green Associate, senilai Rp2,4 juta per orang, yang diadakan GBC Indonesia secara gratis.