Yogyakarta (ANTARA) - Melanjutkan pendidikan ke luar negeri merupakan impian banyak orang. Sebagian berburu beasiswa hingga rela mengeluarkan biaya secara mandiri untuk mewujudkan impian itu.
Perusahaan rintisan (startup) di bidang pendidikan IELTSpresso siap membantu pelajar, mahasiswa, fresh graduate, dan profesional di Tanah Air meraih beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri.
"Kami ingin mematahkan bahwa mengenyam pendidikan di luar negeri itu hanya untuk golongan tertentu saja. Tidak, saat ini semua bisa sekolah atau kuliah di luar negeri selama ia mau berusaha," kata Direktur PT Karya Cendekia Indonesia Teguh Nur Arifin.
IELTSpresso berfokus membantu berbagai persiapan yang dibutuhkan peserta mulai meningkatkan kecakapan berbahasa asing, terutama persiapan tes IELTS, serta membantu menyiapkan beberapa dokumen yang diperlukan untuk mendaftar beasiswa.
Sebaian besar alumni dari IELTSpresso tercatat lolos tes masuk sekaligus meraih beasiswa S1, S2, maupun S3 di kampus terkemuka di berbagai negara seperti Inggris, Amerika Serikat, Australia, Jepang, Belanda, hingga Taiwan.
IELTSpresso akan mendorong peserta lolos uji IELTS baik dalam kemamupuan listening, reading, writing, dan speaking dengan kurikulum yang didesain lebih padat dan cepat.
"Dari data alumni yang masuk, 90 persen mendapatkan hasil yang memuaskan atau bisa digunakan untuk 'apply' berbagai beasiswa," kata dia.
Berdasarkan data IELTSpresso, alumni yang berhasil meraih skor IELTS 8,0 mencapai 13 persen, disusul skor 7,5 (26 persen), skor 7,0 (34 persen ), 6,5 (19 persen), dan 6,0 (6 persen).
Tidak sekadar memaksimalkan skor IELTS, menurut Teguh, peserta juga akan mendapatkan bimbingan menyiapkan berbagai dokumen yang menjadi syarat mendaftar masuk kampus maupun beasiswa di luar negeri mulai dari pembuatan CV, essay, motivation letter, hingga ke pemetaan dan rekomendasi beasiswa serta kampus tujuan untuk peserta.
Ia mengatakan ada lima program layanan yang ditawarkan IELTSpresso yakni IELTS Preparation Class, IELTS Presdiction, Essay & Document Proofreading, scholarship mentoring, serta International Education Consultant.
Rata-rata peserta membutuhkan waktu dua bulan dalam mengikuti program yang disajikan IELTSpresso.
Total user dan penerima manfaat selama IELTSpresso berdiri hampir dua tahun ini telah mencapai lebih dari 50.000 orang yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.
Mereka merupakan peserta kelas IELTS, bimbingan beasiswa, webinar, workshop, dan program lainnya.
Teguh menargetkan IELTSpresso menjadi top of mind di bidang pendidikan sehingga setiap orang yang ingin melanjutkan pendidikan ke luar negeri langsung teringat IELTSpresso.
"Kami ingin bisa membantu lebih banyak orang Indonesia agar dapat mengenyam pendidikan di luar negeri. Harapannya, setelah mereka menempuh pendidikan di sana, bisa kembali ke Indonesia dan membangun negeri ini menjadi lebih baik lagi," ujar Teguh.
