Pemkab Bantul membangun jaringan air bersih bantu penuhi kebutuhan warga

id Jaringan air bersih,Pemkab bantul

Pemkab Bantul membangun jaringan air bersih bantu penuhi kebutuhan warga

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyalakan kran air sebagai tanda peresmian jaringan air bersih di Kedung Walikukun, Dusun Banyakan II, Desa Sitimulyo, Piyungan, Bantul, DIY, Minggu (22/5/2022) (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, membangun jaringan air bersih di wilayah Desa Sitimulyo, guna membantu pemenuhan kebutuhan air bagi masyarakat pada daerah perbukitan tersebut.

"Kita bersyukur bahwa hari ini berhasil kami resmikan pengelolaan air bersih di Kedung Walikukun Dusun Banyakan II, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, yang selama puluhan tahun tidak pernah berhasil," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih usai meresmikan jaringan air bersih di Bantul, Minggu.

Menurut dia, setiap rumah tangga di wilayah itu sebelumnya harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mendatangkan air bersih setiap bulan, setiap pekan rata-rata rumah tangga memerlukan 5.000 liter atau lima meter kubik atau 20 meter kubik per bulan dengan biaya Rp600 ribu per bulan.

"Coba bayangkan untuk belanja air saja, masing-masing rumah tangga harus keluar biaya sebesar itu, tentu mereka akan tertekan dengan pembiayaan kebutuhan keluarga yang lain," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, dengan bantuan pembangunan sarana air bersih tersebut, nantinya biaya yang dikeluarkan setiap rumah tangga jauh lebih efisien, yaitu kurang lebih sebesar Rp120 ribu per bulan yang diperuntukkan untuk perawatan dan pengelolaan sarana air bersih.

"Ini akan terjadi penurunan biaya bulanan yang signifikan. Inilah yang kita sebut program dengan kinerja tinggi," katanya.

Bupati mengharapkan seluruh kegiatan pemerintah daerah di Bantul dapat seperti ini, yaitu kinerja tinggi, terukur dan bermanfaat jelas. Karena itu, program ini akan menjadi pelajaran bagi pemda bagaimana ke depan kegiatan-kegiatan atau program betul-betul terukur.

"Jadi indikator kinerja kita harus terukur betul, output-nya apa, outcome bagaimana sampai dampaknya apa. Dan ini semakin membuat kita percaya diri, bahwa kita bisa menyelesaikan masalah-masalah yang puluhan tahun tidak terselesaikan," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024