Pemkab Bantul harap masyarakat segera vaksin booster antisipasi varian baru

id Vaksin booster ,Antisipasi COVID-19 ,Cegah varian baru

Pemkab Bantul harap masyarakat segera vaksin booster antisipasi varian baru

Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Bantul, DIY (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul, Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan bagi masyarakat segera melakukan vaksinasi dosis penguat guna mengantisipasi tertular COVID-19 varian baru yaitu Omicron BA.4 dan BA.5.

"Kasusnya saat ini sedang naik, sehingga harus hati-hati, ini kasus COVID-19 varian BA.4 dan BA.5 yang kita perlu waspadai," kata Kepala Rumah Sakit Kelas D Saras Adyatma Bambanglipuro, Tarsisius Glory di Bantul, Jumat.

Pihaknya memang belum dapat informasi bahwa di wilayah Bantul ataupun Yogyakarta terdapat kasus Omicron varian baru tersebut, namun pemkab tetap meminta masyarakat waspada, karena penyebaran kasusnya cukup cepat.

Dia yang sebelumnya memimpin Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 (RSLKC) Bambanglipuro yang kini menjadi RS Kelas D milik pemerintah daerah ini juga menyatakan untuk orang yang sudah melakukan vaksinasi dua kali pun dapat terkena varian baru itu.

"Jadi tetap kita harapkan masyarakat supaya segera melakukan booster, atau ketiga seperti itu, karena kemarin tiga orang yang positif itu sudah vaksin dua kali, dan memang untuk gejalanya ringan, tidak berat," katanya.

Dia menjelaskan, tiga orang yang memeriksa kondisi kesehatan di RS pada Rabu (13/7) sebelum kemudian dinyatakan positif COVID-19 tersebut dirawat dan diisolasi di rumah sakit, karena lingkungan tempat tinggal tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri.

"Di RS Saras Adyatma ada penambahan pasien yang kami rawat tiga orang, kami temukan setelah kami periksa swab dari Puskesmas Bambanglipuro, jadi ada pasien di poli datang dengan keluhan demam, batuk pilek kami lakukan swab antigen dan hasilnya ternyata positif," katanya.

Dia melanjutkan, dan karena rumahnya tidak memungkinkan untuk melakukan isolasi, makanya dirawat di RS, ketiga orang tersebut dua orang merupakan satu keluarga, sementara satu orang lainnya beda keluarga.

"Dan setelah itu kita akan lakukan tracing untuk kontak eratnya baik itu di keluarga yang lain atau di wilayah ada kontak eratnya," katanya.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024