Parik Malintang (ANTARA) - Wakil Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumatera Barat Martias Wanto meminta pemerintah daerah mengembangkan silat tradisi ke sekolah-sekolah guna mempertahankan seni bela diri Minangkabau tersebut.
"Silat prestasi jalurnya ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan KONI ini dibiayai pemerintah. Tapi kadang silat tradisi agak sering terlupakan karena tidak masuk KONI," kata Martias Wanto saat Pelantikan Pengurus IPSI Padang Pariaman di Parik Malintang, Sabtu.
Ia mengatakan untuk mengembangkan silat tradisi di daerah oleh pemerintah dapat dilakukan melalui bidang kebudayaan sehingga seni bela diri tersebut dapat berkembang.
Pengembangan silat tradisi tidak hanya sekadar mempertahankan kebudayaan, namun seni bela tersebut sebagai cikal bakal silat prestasi.
Ia menyebutkan saat ini jumlah perguruan silat di Padang Pariaman sekitar 30 silat tradisi dan 13 silat prestasi.
"Itu yang terdaftar, sedangkan yang tidak terdaftar untuk silat tradisi banyak karena setiap nagari mungkin ada penguruan silat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Padang Pariaman M. Fadhly berharap silat tradisi dan prestasi sama-sama berkembang di daerah itu melalui bantuan dari IPSI.
Hal tersebut karena silat dapat membantu generasi muda mengurangi ketergantungan pada teknologi khususnya gawai.