Kabupaten Bogor (ANTARA) - Keluarga Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage atau Bripda IDF (20) mencatat sebanyak lima poin unsur kesengajaan dan perencanaan dalam peristiwa yang menewaskan anggota Polri tersebut.
"Pertama, dikuatkan dengan kondisi yang tidak kondusif dari awal tahun di lingkungan korban, karena adanya intimidasi dari seniornya melalui bukti curhatan Bripda IDF kepada pacarnya," kata kuasa hukum keluarga Bripda IDF, Jajang dalam keterangannya di Bogor, Jawa Barat, Rabu
Kedua, kata dia, adanya bukti pelaku IMS meminta agar korban IDF datang ke tempat kejadian perkara (TKP) melalui telpon milik saksi AN dengan nada kasar "sini kau".
Ketiga, adanya bukti pelaku IMS sudah mempersiapkan senjata api dengan matang dan sadar memasukkan megasin dan pelurunya untuk ditembakkan ke Bripda IDF.
Keempat, ketika korban IDF datang ke TKP, kemudian pelaku menarik senpi dengan mengayunkan ke arah korban IDF dan menembakkan ke area mematikan, kepala leher bagian atas.
Kelima, setelah pelaku IMS berhasil melumpuhkan korban IDF kemudian pelaku IMS berusaha menghilangkan alat bukti dengan mencuci pakaian yang telah terkena lumuran darah IDF. Kemudian, setelah itu pelaku IMS mencoba melarikan diri, tapi tertangkap oleh rekan-rekannya.
Jajang menyebutkan, keluarga Bripda IDF kecewa dengan pernyataan polisi yang menyebutkan bahwa penyebab putranya tewas karena faktor kelalaian.
"Saya sudah komunikasi dengan keluarga bahwa beliau menyampaikan kekecewaannya terhadap pernyataan dari Direskrimum Polda Jabar yang mengatakan karena unsur-unsur kelalaian," ujar Jajang.
Sebelumnya, Direskrimum Polda Jawa Barat Kombes Pol Surawan saat konferensi pers di Mapolres Bogor, Selasa (1/8), menyebutkan bahwa dari fakta-fakta yang ada, peristiwa tersebut merupakan kelalaian yang dilakukan oleh tersangka sehingga menyebabkan senjata api meletus dan mengenai Bripda IDF.
Menurut dia, korban dan tersangka yang merupakan junior dan senior di Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri diketahui saling berhubungan baik.
"Dari percakapan terakhir tersangka itu mengeluarkan senjata (dari tas), 'saya punya senjata' tak sengaja dia menarik pelatuk," papar Surawan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Keluarga catat lima poin kesengajaan dalam kasus tewasnya Bripda IDF
Berita Lainnya
Hizbullah terus serang, Israel siap ofensif front utara
Kamis, 2 Mei 2024 21:33 Wib
Israel tewaskan pejabat senior Jamaah Islamiyah Lebanon
Sabtu, 27 April 2024 18:22 Wib
Hizbullah tembak jatuh pesawat nirawak Israel di Lebanon selatan
Senin, 22 April 2024 21:08 Wib
Ribuan wisatawan banjiri Festival Durian 2024 di Trenggalek, Jatim
Senin, 22 April 2024 6:35 Wib
Warga bergabung di militer Israel diancam ditahan
Jumat, 15 Maret 2024 2:03 Wib
AS tak ingin konflik Hizbullah-Israel meluas
Rabu, 28 Februari 2024 16:26 Wib
Helikopter IDF ikut tembak warga Israel
Senin, 20 November 2023 21:27 Wib
Bripda IDF tewas karena faktor kelalaian, keluarga kecewa
Rabu, 2 Agustus 2023 17:56 Wib