UI-KBRI Korsel latih PMI pasarkan produk pertanian

id feb ui,KBRI Seoul,ui,penmgas feb ui,pengmas internasional

UI-KBRI Korsel latih PMI pasarkan produk pertanian

FEB UI dan KBRI Seoul berikan pelatihan dasar pemasaran produk pertanian kepada pekerja migran Indonesia (PMI). Dalam Foto Jatiardi dari Farmhill Academy, Dwi Nastiti, Irfani Fithria dan Nanda Ayu Wijayanti dari FEB UI, bersama Gogot Suharwoto Atase Pendidikan KBRI Seoul, serta Yasir dan Rijal dari Farmhill Academy. (ANTARA/Foto: FEB UI)

Depok (ANTARA) - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul memberikan pelatihan dasar pemasaran produk pertanian kepada pekerja migran Indonesia (PMI) di Korea Selatan.

Dekan FEB UI Teguh Dartanto dalam keterangannya, Selasa mengatakan pelatihan pemasaran produk hasil pertanian modern yang diinisiasi oleh pihaknya itu bekerja sama dengan PT Adhiguna Samasta Harsa atau dikenal sebagai Farmhill Academy.

Menurut dia, para peserta pekerja migran di Korea Selatan menyambut kegiatan ini dengan sangat antusias. Mereka merasa diberikan pengetahuan baru dan wawasan terkait teknik-teknik pemasaran dan aplikasinya dalam bisnis pertanian hidroponik.

"Para peserta menyadari bahwa memiliki kemampuan bertani saja tidak mencukupi. Ternyata harus dilengkapi dengan ilmu pemasaran sebagai kunci untuk membuka peluang dan memperkenalkan produk mereka kepada pasar yang lebih luas. Selama ini mereka hanya terjebak dengan tengkulak dalam menjual hasil produk pertanian mereka,” tutur Teguh.

Dalam pelatihan ini, FEB UI dan Farmhill Academy secara runut mengajarkan peserta tentang dasar konsep pemasaran melalui STP (Segmentation, Targeting, Positioning) dan 4P (Product, Price, Place, Promotion).

Materi pelatihan disajikan dengan interaktif dan tanya jawab yang intens. Karena itu, kegiatan ini memberikan pemahaman mendalam tentang cara mengidentifikasi segmen pasar yang tepat, menentukan target audiens, dan memposisikan produk pertanian hidroponik mereka agar dapat bersaing di pasar.

Salah seorang peserta bernama Dodit memberikan apresiasinya dengan antusias.

Ia berharap dengan pelatihan ini dapat meningkatkan penjualan. "Saya sangat senang bisa mengikuti pelatihan ini. Ilmu-ilmu pemasaran yang diberikan tentunya bisa bermanfaat ya. Saya yakin bahwa dengan pengetahuan baru ini, kami akan dapat memperluas pasar kami dan meningkatkan hasil penjualan," kata Dodit.

Teguh pun lanjut menjelaskan bahwa pelatihan ini diberikan sebagai bekal agar PMI dapat berwirausaha di daerahnya masing–masing di Indonesia setelah kontrak kerja mereka habis di Korea Selatan.

"Sebagian besar dari pekerja migran ini juga menyisihkan penghasilannya untuk membeli tanah sebagai modal usaha pertanian yang akan dikelola setelah pulang dari Korea Selatan," imbuhnya.