Jakarta (ANTARA) - Lembaga Penyelidikan Ekonomi & Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menyatakan Indonesia memiliki modal yang cukup untuk menghadapi risiko ekonomi hingga jangka menengah.
“Indonesia saat ini berada dalam posisi strategis untuk mengoptimalkan potensi pertumbuhannya,” kata ekonom LPEM FEB UI Teuku Riefky dalam laporan Indonesia Economic Outlook Q3-2023 yang diterima di Jakarta, Jumat.
Riefky menjelaskan Indonesia telah menunjukkan kemampuannya mengatasi berbagai tantangan perekonomian global beberapa tahun belakangan, mulai dari pandemi COVID-19, perang Rusia-Ukraina, perlambatan ekonomi, disrupsi rantai pasok dunia, hingga tingginya harga energi.
Capaian tersebut tercermin pada sejumlah aspek, misalnya defisit yang berhasil ditekan ke bawah 3 persen, tepatnya 2,35 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), pada 2022 lalu, lebih cepat satu tahun dari yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020.
Kemudian, tingkat inflasi di Indonesia kembali dalam kisaran target BI setelah berada di luar target selama 11 bulan, yakni 3,08 persen pada Juli 2023. Riefky menambahkan, Indonesia berhasil mencapai hal tersebut di tengah berbagai negara di dunia yang masih menghadapi tekanan inflasi yang tinggi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: LPEM FEB UI: Indonesia punya cukup modal untuk hadapi risiko ekonomi
