Kredit Pintar konsisten edukasi dan literasi keuangan untuk UMKM

id kredit pintar

Kredit Pintar konsisten edukasi dan literasi keuangan untuk UMKM

Kredit Pintar melakukan edukasi dan literasi keuangan secara gratis bagi para pelaku UMKM (ANTARA/HO-KP)

Yogyakarta (ANTARA) - Kredit Pintar sebagai platform pinjaman digital yang berlisensi, terdaftar, dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus konsisten melakukan kegiatan edukasi dan literasi keuangan, utamanya bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Program edukasi dan literasi keuangan persembahan Kredit Pintar terlaksana dalam konsep forum diskusi dengan nama Kelas Pintar Bersama, di mana para peserta dapat mengikutinya secara gratis. Dalam Kelas Pintar Bersama, Kredit Pintar mengundang para narasumber kompeten untuk berpartisipasi, berbagi kiat, dan menumbuhkan semangat berwirausaha.  

Brand Manager Kredit Pintar Puji Sukaryadi mengatakan Kelas Pintar Bersama adalah kegiatan edukasi yang dipersembahkan oleh Kredit Pintar untuk komunitas UMKM guna meningkatkan literasi keuangan serta pemberdayaan wirausaha.

"Upaya ini dilakukan sebagai bentuk dukungan kami untuk mendorong peningkatan kapasitas UMKM sekaligus meningkatkan skala usaha," kata Puji saat menyapa peserta Kelas Pintar Bersama yang berlangsung di Kolektif Collaboration Space, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (7/10).

Dalam kelas yang sangat inspiratif dan penuh manfaat ini, Kredit Pintar berkolaborasi dengan Bayu Bharotodiasto, seorang pendamping UMKM, fasilitator dan trainer yang juga pemilik usaha Jazz Merchandise Store dan produk kuliner Pempek Buatan Ibu.

Bayu membagi ilmunya terkait dengan bagaimana membuat business plan meskipun modal yang dimiliki masih tergolong minim.

"Saya menggunakan BMC (Business Model Canvas) yang pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Osterwalder. BMC termasuk business plan yang sederhana, dapat digunakan untuk menentukan tujuan bisnis dan strategi bisnis," katanya.

Bayu menjelaskan bahwa dalam BMC, faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk kemudian dirancang strateginya adalah mulai dari menentukan segmen pembeli/konsumen, nilai tambah, channel komunikasi, distribusi dan pengiriman, hubungan dengan konsumen (loyal, pembelian berulang, kepercayaan), pendapatan/pemasukan, modal, aktivitas bisnis, kolaborasi/kerja sama, hingga perhitungan biaya pengeluaran.

Ia pun menyemangati para peserta Kelas Pintar Bersama yang merupakan para pelaku UMKM di Yogyakarta dan sekitarnya. "Meskipun modal usaha yang dimiliki masih tergolong minim, jangan ragu untuk tetap membuat perencanaan bisnis seperti BMC ini. Karena dari situ Anda secara sederhana sudah dapat menentukan tujuan dan strategi bisnis," kata Bayu.

Puji Sukaryadi menambahkan, Kredit Pintar hingga saat ini telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp38 triliun, di mana sekitar separuh nasabahnya meminjam uang untuk kebutuhan modal usaha kecil atau pendidikan. Total peminjam Kredit Pintar sejak berdiri tahun 2017 berjumlah lebih dari 14 juta nasabah.

"Kredit Pintar hadir tak hanya untuk membantu memberikan akses keuangan inklusif melalui peran teknologi namun juga keuangan inklusif yang bertanggung jawab," katanya.

Puji juga mengingatkan para pengguna untuk memperhatikan beberapa hal sebelum pengajuan pinjaman, antara lain mengambil limit sesuai dengan kebutuhan, menggunakan pinjaman untuk kebutuhan penting atau mendesak, bukan untuk foya-foya.

Bahkan, kata dia, alangkah baiknya jika digunakan untuk kebutuhan produktif seperti modal membuka usaha laundry, mengembangkan bisnis kuliner, dan lain-lain. Di Kredit Pintar terdapat sekitar separuh dari total jumlah nasabah yang pinjamannya dipakai untuk kebutuhan modal usaha kecil atau pendidikan.

"Melalui Kelas Pintar Bersama ini kami berharap ke depannya dapat semakin memotivasi semangat kewirausahaan para pelaku UMKM, meningkatkan kualitas dan inovasi produk ataupun jasa yang ditawarkan, serta tak lupa dalam hal literasi keuangan agar UMKM mengetahui, memahami, serta bijak dalam memaksimalkan penggunaan akses keuangan digital," kata Puji.