Bantul meningkatkan kunjungan wisata melalui program pertukaran pelajar

id Kunjungan wisata Bantul ,Pertukaran pelajar ,Pemkab Bantul

Bantul meningkatkan kunjungan wisata melalui program pertukaran pelajar

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Kwintarto Heru Prabowo (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berupaya meningkatkan kunjungan ke desa wisata daerah ini melalui program pertukaran pelajar atau mahasiswa yang dilakukan sejumlah perguruan tinggi di daerah tersebut.

"Beberapa kampus yang ada di Bantul itu sudah menyepakati untuk nanti pertukaran pelajar ini diarahkan untuk tidak sekadar antar kampus, tapi para mahasiswa pelajar juga diajak ke desa wisata desa wisata," kata Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo di Bantul, Rabu.

Menurut dia, komitmen bersama dalam meningkatkan kunjungan wisata ke desa wisata tersebut sudah disepakati bersama dalam diskusi forum perguruan tinggi bersama pemerintah daerah dan pengelola desa wisata di Bantul beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan, setidaknya ada 12 desa wisata dari total 50-an desa wisata di Bantul yang dilibatkan dalam program tersebut. Belasan desa wisata perwakilan tersebut yang memang layak dan siap untuk menerima kunjungan wisatawan nusantara bahkan wisatawan asing.

"Artinya layak baik produknya, baik daya tarik termasuk dengan layanan yang sudah disiapkan para pengelola desa wisata, apalagi setiap perguruan tinggi di Yogyakarta yang sebagian besar ini punya program pertukaran pelajar dengan mahasiswa asing," katanya.

Melalui program tersebut, kata dia, juga diharapkan paling tidak nantinya semakin banyak desa wisata di Bantul yang dikenal secara internasional, kunjungan wisata semakin meningkat, karena para mahasiswa tentunya juga memiliki keluarga untuk diajak berwisata.

"Jadi, tidak hanya mahasiswa saja yang datang, tapi juga keluarga dan orang tua yang pada saatnya akan mengabarkan bahwa di Bantul ada tempat wisata yang sangat menarik dan indah juga diberikan layanan baik," katanya.

Pihaknya juga terus membuka diskusi dengan para akademisi perguruan tinggi di Bantul dalam rangka pendampingan maupun pengelolaan desa wisata, agar semakin maju dan berkembang, dan tentunya dapat bersaing dengan desa wisata lainnya di Indonesia.

"Karena pada dasarnya pengembangan pariwisata itu tidak mungkin lepas dari unsur perguruan tinggi dan juga swasta, susah kalau jalan sendiri. Makanya kami berharap dan mudah-mudahan ini menjadi salah satu upaya kita untuk memperbaiki kunjungan wisata dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024