Filosofi brand CRSL: Konser dan impian mendunia

id crsl,fashion,konser

Filosofi brand CRSL: Konser dan impian mendunia

Pendiri dan pemilik brand fashion CRSL asal Yogyakarta Mohamad Hidayat Rifai yang akrab disapa Dadat (ANTARA/HO-CRSL)

Yogyakarta (ANTARA) - Brand fashion lokal asal Yogyakarta CRSL tidak hanya populer berkat karakter lima hewan yang menggemaskan, tetapi juga dikenal lewat event konsernya yang tahun ini sudah berlangsung empat kali.  

Mohamad Hidayat Rifai (30) adalah sosok di balik berdirinya CRSL, atau yang awal dirintis bernama Carousel.  

"Filosofinya sederhana, kita ingin rezekinya terus berputar seperti Carousel yang artinya komidi putar," kata  Dadat, sapaan akrab Mohamad Hidayat Rifai, saat ditemui di CRSL Office Jalan Jongke, Mulungan Wetan, Sendangadi, Mlati, Sleman, DIY, Rabu.

Jauh sebelum produk CRSL dikenal, Dadat mempunyai pengalaman buruk menggelar event konser untuk pertama kalinya saat masih kuliah tepatnya Oktober 2013 konser gagal total. Dadat dan panitia inti harus bertanggung jawab mengganti kerugian konser sebesar Rp80 juta. 

Kuliah sambil kerja Dadat lakoni dengan membantu event sana-sini ia jabani untuk membayar ganti rugi. Hingga tercetus membuat topi dengan karakter hewan, karena sering melihat fans memberikan topi bergambar hewan kepada musisi idolanya.  

"Waktu itu semua karakter hewan kita jual, tetapi akhirnya kita skrining mana yang paling laku hingga terpilih geng ini," ujar Dadat. 

Geng yang dimaksud adalah lima karakter hewan yang saat ini menjadi simbol CRSL. Ada Chilo (kucing), Odin (dino), Choco (beruang), Pigko (babi), dan Popo (panda).

CRSL Gengs lantas dikenalkan lewat media sosial milik mereka dan mendapat sambutan hangat dari pengikutnya. Produk brand intellectual property CRSL Gengs akhirnya bisa diterima pasar.  

Dadat pun memutuskan membuat store pertama kali pada tahun 2017. CRSL Gengs tak hanya dibuatkan topi, namun mulai merambah ke produk fashion lainnya seperti tas punggung, sling bag, jaket, dompet, sandal, sepatu, helm serta aksesoris lainnya.

Karakter CRSL Gengs kini juga muncul dalam kolaborasi dengan sejumlah perusahaan besar untuk dijadikan marchandise resmi.  

"Secara resmi Carousel berubah menjadi CRSL tahun 2021, setelah mendapat hak paten yang kita ajukan sejak tahun 2018. Karakter CRSL Gengs pun sudah kami daftarkan hak ciptanya," ujar Dadat.  

Hanya saja, Dadat tak berpuas diri. Sukses membesarkan CRSL Store secara offline dan online, Dadat berusaha menggapai mimpinya dengan menggelar CRSL Concert pada tahun 2019. Ini adalah konser profesional perdana setelah pengalaman buruk semasa kuliah.

CRSL Concert berlanjut tahun 2020, 2022, dan 2023. Khusus tahun 2021 vakum karena terjadi pandemi COVID-19. 

Terakhir, CRSL Concert 2023 di Jogja Expo Center (JEC) sukses mendatangkan sejumlah musisi tanah air dan luar negeri dengan tema The Perfect Place. Ada stage indoor dan outdoor untuk mengakomodir semua aliran genre penonton.

"Kemarin ada 7 ribu penonton, padahal tiketnya lumayan mahal Rp259 ribu," ujar Dadat yang membandingkan tiket CRSL Concert 2019 yang hanya Rp170 ribu. 

Dadat menyebut CRSL Concert 2023 merupakan event konser yang memadukan unsur Good Music, Good Mood, Good Place, Good Taste, Good People. Konser tersebut juga buah kerja sama apik CRSL Concert, salah satunya dengan JNE. Sudah tiga kali, JNE mendukung gelaran CRSL Concert. 

Dalam konser tersebut, CRSL dan JNE sama-sama semangat membawa misi kebahagiaan, seperti halnya slogan "Connecting Hapiness" yang dijalankan JNE selama 33 tahun ini. Mengantarkan kebahagiaan untuk pelanggan.  

Menurut Dadat, bukan hanya di konser, JNE menjadi pilihan CRSL untuk mengirimkan produk dan merchandise yang dibeli konsumen melalui website CRSL maupun marketplace. JNE, lanjut dia, merupakan perusahaan logistik asli Indonesia yang terpercaya dan amanah. 

"Harapannya, JNE semakin berkembang, mengakomodir pengiriman hingga wilayah terpencil dan luar negeri. Di benak konsumen, JNE itu bisa menjaga kepercayaan," ujar Dadat.  

Dadat memiliki cita-cita, CRSL dapat menembus pasar internasional pada tahun 2025. Meski saat ini pun produk CRSL kerap dipesan pelanggan dari luar negeri seperti Amerika Serikat, Peru, China, dan Malaysia, namun jumlahnya belum banyak dan periodik.  

Oleh sebab itu, pihaknya akan melakukan pembenahan produk serta meningkatkan kapasitas SDM pada tahun 2024, sebelum melangkah lebih jauh.

Tahun 2024 juga menjadi ajang "cek ombak", apakah CRSL Concert bakal digelar di luar kota, mengingat penjualan tertinggi produk CRSL Gengs berasal dari Jabodetabek, Bandung, Surabaya serta Yogyakarta. 

"Kita lihat saja nanti. Bagaimanapun menggelar konser itu high risk. Tiket sold out saja, belum tentu aman, sebelum acara benar-benar berjalan," ujar Dadat yang kini juga membuka kafe CRSL di kawasan Kranggan Yogyakarta.   

Yang jelas, CRSL Concert akan menjadi agenda tahunan yang diharapkan bisa dihelat setiap Oktober. Kenapa Oktober, karena CRSL Concert menyesuaikan kalender akademik mahasiswa baik negeri maupun swasta, yang biasanya sudah kelar mengerjakan ujian tengah semester.  

"Penonton CRSL Concert itu paling banyak mahasiswa. CRSL Concert tahun 2020 kami gelar pada bulan Februari, ternyata 'miss' karena mahasiswa di Yogyakarta banyak yang pulang kampung," kata Dadat. 

Ia mengakui, anak muda usia 20-25 tahun adalah segmen terbesar CRSL. Oleh sebab itu, produk-produk CRSL Gengs mengakomodir gaya hidup anak muda saat ini.

"CRSL juga mengakomodir mahasiswa yang ingin kerja part time atau freelance yang ditempatkan di CSRL Store dan Office untuk mengasah keterampilan sembari kuliah," tutur Dadat.