Jakarta (ANTARA) - Calon Presiden RI Anies Baswedan ingin mendudukkan buruh dan pengusaha bersama-sama untuk membahas peningkatan upah minimum provinsi (UMP) demi kesejahteraan buruh.
Dalam acara Desak & Slepet AMIN diikuti secara daring di Jakarta, Senin, Anies mengatakan bahwa tiap tahun pada bulan Oktober perdebatan UMP buruh selalu menguat.
Aktivis buruh dan bahkan pengusaha, menurut dia, sama-sama tidak menyukai kondisi tanpa kepastian tersebut. Namun, harus terus menjalaninya. Sementara itu, negara seperti membiarkan situasi itu.
"Kita harus duduk bersama-sama, serius duduk bersama. Di tingkat kepemimpinan nasional mengatur ini sehingga tidak setiap tahun menimbulkan ketidakpastian dan harus ada turunannya," kata Anies.
Menurut Anies, jangan hanya ramai mengenai UMP-nya sebab itu hanyalah entry-level (tingkat pemula). Sesudah itu, harusnya mengalami peningkatan.
"Jadi, kami melihat, satu, duduk bersama buruh, pengusaha, bahwa kita membuat sebuah mekanisme untuk diatur se-Indonesia dan lintas waktu," katanya.
Anies mengatakan bahwa tidak mungkin pihaknya membuat satu aturan untuk semua tempat yang sama sebab ujungnya akan ada variasi. Hal ini mengingat biaya yang berbeda-beda biaya hidup.
Akan tetapi, Anies mengatakan bahwa ke depannya semua akan punya pegangan, yang tidak usah tiap tahun pemerintah merevisi, lalu implikasinya. Penghitungan upah itu bukan hanya UMP, melainkan pasca-UMP sehingga sesudah bekerja harus ada peningkatan terus-menerus.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Anies ingin dudukkan buruh dan pengusaha bahas peningkatan UMP