Bantul (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebutkan program elektrifikasi pertanian atau electrifying agriculture yang digagas pemerintah saat ini difokuskan untuk budidaya tanaman hortikultura di lahan pasir kabupaten ini.
"Elektrifikasi pertanian itu yang pertama kami fokuskan untuk tanaman hortikultura di lahan pasir, dan di Bantul sudah menjangkau seluruh lahan pasir di selatan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul Joko Waluyo di Bantul, Senin.
Dia mengatakan program elektrifikasi pertanian atau kemudahan dalam mengakses listrik bagi petani tersebut saat ini sudah menjangkau sebanyak 15 kelompok tani di lahan pasir. Petani memanfaatkan kemudahan energi listrik itu untuk menanam bawang merah dan cabai.
"Elektrifikasi yang lahan pasir sudah menjangkau 15 kelompok tani di sepanjang pantai selatan mulai dari wilayah Kecamatan Kretek sampai Poncosari Kecamatan Srandakan," katanya.
Dia mengatakan total lahan pasir di selatan Bantul seluas 1.200 hektare, saat ini petani memanfaatkan program elektrifikasi pertanian dengan mengoperasikan mesin pompa air listrik dalam mengaliri lahan.
"Kalau pakai pompa diesel, ini menghemat 70 sampai 75 persen biayanya, yang kedua dengan elektrifikasi bisa menanam di luar musim atau off season, sedangkan di lahan pasir untuk tanaman hortikultura seperti bawang merah bisa tanam empat sampai enam kali plus cabai," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan program elektrifikasi pertanian tersebut terus dikembangkan untuk tanaman pangan lainnya di Bantul, rencananya menyasar ke lahan pertanian yang ditanami tembakau maupun lahan potensial untuk pertanian lainnya.
"Yang kedua nanti untuk tanaman seperti tembakau atau tanaman lain di daerah daerah perbukitan, seperti Srimulyo Piyungan, Imogiri, Dlingo, tetapi untuk sementara ini kami fokuskan pada lahan pasir untuk tanaman hortikultura," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Elektrifikasi pertanian di Bantul fokus pada tanaman hortikultura