Jakarta (ANTARA) - Pengamat militer dan Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menilai jajaran TNI AL dan Polda Papua Barat harus menjalankan investigasi dengan transparan untuk mengusut penyebab utama terjadinya bentrok TNI-Polri di Sorong, Minggu (14/4).
"Jangan menyederhanakan masalah hanya sekadar kesalahpahaman dan diselesaikan dengan salaman (saling memahami), saya kira tidak akan selesai. Harus diusut tuntas," kata dia saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.
Menurut Fahmi, pertikaian antara personel TNI dan Polri di lapangan bukanlah hal baru. Banyak dari peristiwa tersebut disebabkan oleh kesalahpahaman sehingga alasan tersebut sudah dianggap lumrah.
Dengan adanya investigasi yang transparan, Fahmi yakin tingkat kepercayaan publik akan meningkat dan kedua belah pihak bisa mengambil tindakan tegas terhadap personel yang dianggap menjadi provokator masalah.
"Jangan dibiarkan difasilitasi arogansi dan main hakim sendiri," kata dia.
Selain itu, dia juga menilai perlu adanya pembinaan sumber daya manusia dari jajaran pasukan hingga pimpinan untuk meredam sifat impulsif dan ego sektoral yang kerap jadi pemicu tindak kekerasan.
Pengendalian emosi setiap personel, lanjut Fahmi, harus menjadi perhatian khusus TNI dan Polri agar tidak mudah tersulut dan berujung bentrok kembali.
Jika hal tersebut sudah dilakukan, Fahmi juga menyarankan kedua belah pihak menggelar kegiatan bersama demi menjaga sinergitas dan keharmonisan hubungan.
"Bisa dibuat kegiatan olahraga bersama ataupun kegiatan lain yang membuat personel membaur bersama," jelas Fahmi.
Sebelumnya, Polda Papua Barat melakukan penyelidikan secara utuh dan tuntas terhadap insiden bentrok sejumlah personel Polisi Militer TNI AL (Pomal) Lantamal XIV/Sorong dengan oknum anggota Brimob Polda Papua Barat Batalyon B Sorong, Minggu (14/4) pagi sekitar pukul 09.30 WIT.
Diduga kuat terjadi salah paham antara oknum anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong kemudian berdampak pada perkelahian antara sesama aparat. Akibatnya sejumlah personel Kepolisian dan TNI AL mengalami luka-luka.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengamat: Bentrok TNI-Polri di Sorong harus diusut transparan
Berita Lainnya
Bareskrim: Pabrik narkotika di Bandung untuk Tahun Baru 2025
Kamis, 12 Desember 2024 19:42 Wib
Polri bongkar laboratorium narkotika di Bandung
Kamis, 12 Desember 2024 15:52 Wib
Polri sebut keberadaan server judol di luar negeri jadi kendala penindakan
Kamis, 12 Desember 2024 1:29 Wib
SETARA Institute sebut Polri di bawah Presiden adalah perintah konstitusi
Minggu, 1 Desember 2024 18:33 Wib
DPR sebut Polri di bawah Kemendagri adalah kemunduran
Minggu, 1 Desember 2024 18:29 Wib
Polri pastikan penanganan kasus penembakan siswa di Semarang berjalan transparan
Kamis, 28 November 2024 11:09 Wib
Promosikan judi "online", 85 "influencer" diamankan polisi
Jumat, 22 November 2024 10:49 Wib
Sultan HB X: Peran Brimob penting menciptakan rasa aman jelang pilkada
Jumat, 15 November 2024 0:10 Wib