Pentas seni "caping kalo" lestarikan tradisi agar tak punah

id lestarikan caping kalo, swasta ikut lestarikan caping kalo

Pentas seni "caping kalo" lestarikan tradisi agar tak punah

Direktur PT Nojorono Tobacco International Arief Goenadibrata bersama para seniman, mulai dari Ary Sutedja (pianis), Didik Nini Thowok (seniman tari), serta pelukis ternama J.B. Iwan Sulistyo saat konferensi pers di Pendopo Kabupaten Kudus, Sabtu (27/4/2024). (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Kudus (ANTARA) - Perusahaan swasta di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, turut peduli terhadap kerajinan caping kalo yang hampir punah karena tidak ada penerusnya dengan mengenalkannya kepada masyarakat luas lewat pentas seni pertunjukan.

"Jika selama ini caping kalo yang menjadi identitas Kota Kudus ini ditampilkan lewat seni tari, maka untuk mengenalkan kepada masyarakat juga dikemas lewat seni lukis, hingga seni musik," kata Direktur PT Nojorono Tobacco International Arief Goenadibrata saat konferensi pers di Pendopo Kabupaten Kudus, Sabtu.

Untuk itu, kata dia, dihadirkan para maestro di tiga jenis kesenian, yakni untuk seni musik menghadirkan Ary Sutedja yang merupakan pianis, Didik Nini Thowok sebagai seniman tari asal Yogyakarta, serta pelukis ternama J.B. Iwan Sulistyo.

Masing-masing maestro seni tersebut, menampilkan pertunjukan seni sesuai jenis seni yang ditekuninya dengan menampilkan budaya caping kalo.

Ary Sutedja ikut menyatakan keprihatinannya terhadap kerajinan caping calo yang belum ada generasi penerusnya sehingga dirinya juga ikut peduli turut melestarikannya melalui pementasan musik malam ini (27/4).

"

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024