Masyarakat Bajau berperan jaga cagar biosfer Wakatobi, Sultra

id Wakatobi,SeaBRnet,Masyarakat Bajau,Suku Bajau,Bajau Wakatobi

Masyarakat Bajau berperan jaga cagar biosfer Wakatobi, Sultra

Direktur PPK Direktorat Jendral Kebudayaan Kemendikbudristek Irini Dewi Wanti. (Antara/Andry Denisah)

Kendari (ANTARA) - Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (PPK), Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebut keberadaan masyarakat suku Bajau punya peran penting dalam menjaga cagar biosfer di Kabupaten Wakatobi.

Direktur PPK Direktorat Jendral Kebudayaan Kemendikbudristek Irini Dewi Wanti saat ditemui di Wakatobi, Rabu, mengatakan bahwa berdasarkan sejumlah literasi kemaritiman Nusantara bahwa masyarakat Suku Bajau mempunyai peran penting dalam menjaga kelestarian laut.

"Sejumlah narasi mengatakan Suku Bajau ini adalah penjaga laut, maka yang diharapkan konsistensi dari narasi ini harus tetap dipelihara," kata Irini Dewi saat membuka Focus Discussion Group (FGD) bersama masyarakat Suku Bajau di Kabupaten Wakatobi.
.

"Pengetahuan itu pasti dimiliki masyarakat Suku Bajau karena mereka tinggal di atas permukaan laut," katanya.

Cagar biosfer di Kabupaten Wakatobi. (Antara/Antara-Guntur Wakatobisme)

Peran penjaga laut ini lah yang harus terus dipertahan oleh masyarakat Suku Bajau sehingga kelestarian laut baik di atas permukaan maupun yang di dalam laut tetap terjaga.

"Harapannya adalah kita ingin membicarakan peran Suku Bajau di sini tentang cagar biosfer, masih konsisten kah masyarakat Suku Bajau yang menjadi bagian penting memelihara cagar biosfer kita, menjadi orang-orang atau masyarakat terdepan yang tetap bertahan di dalam memelihara kelestarian laut," ujarnya.

Irini Dewi menyampaikan bahwa masyarakat Suku Bajau merupakan orang-orang yang sangat berkontribusi ketika berbicara tentang cagar biosfer, bukan hanya semata fisiknya saja, tetapi secara filosofis, kearifan lokal, serta ekspresi keseniannya juga harus bisa ditampilkan dan dihadirkan.

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024