Jakarta (ANTARA) - Pakar ilmu politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) Ardli Johan Kusuma mengatakan bahwa pernyataan sikap oposisi Calon Presiden RI Ganjar Pranowo akan bermakna bila PDI Perjuangan juga mengamini atau mempunyai sikap yang sama.
“Untuk individu, seperti yang dilakukan oleh Ganjar, maka pernyataannya sebagai oposisi akan bermakna jika kemudian itu diamini dan diambil sebagai sebuah sikap oleh partai yang menaunginya, yaitu PDIP,” kata Ardli saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Selasa.
Oleh sebab itu, Ardli menjelaskan bahwa sikap Ganjar tersebut baru akan berpengaruh terhadap pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bila PDIP telah resmi menyatakan sikap politiknya ke depan.
“Berpengaruh atau tidaknya pernyataan Ganjar yang akan menjadi oposisi tergantung pada keputusan partainya, yaitu PDIP, yang mana jika PDIP memang memutuskan akan menjadi oposisi tentunya akan menjadi tantangan tersendiri yang akan dihadapi pemerintahan mendatang,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa pengaruh tersebut dapat terjadi karena PDIP merupakan salah satu partai yang berpengalaman menjadi oposisi yang efektif bagi pemerintahan kala itu.
“Bila kita merujuk pada pengertian oposisi dalam arti sempit, maka peran oposisi hanya bisa diambil oleh partai politik karena oposisi dalam konteks sebuah sistem demokrasi adalah sebuah posisi berlawanan dengan pemerintah, terutama dalam hal kebijakan, yang mana peran itu besar potensinya hanya bisa dilakukan oleh sebuah partai politik melalui pertarungan di parlemen,” jelasnya.
Sementara itu, ia mengatakan bahwa Ganjar sebagai individu hanya bisa menjalankan perannya sebagai masyarakat sipil bila memutuskan menjadi oposisi selama pemerintahan 2024-2029.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar: Sikap oposisi Ganjar akan bermakna bila PDIP juga mengamini