15 ton garam untuk modifikasi cuaca di Sumbar

id BMKG, bencana banjir lahar, Sumbar, Agam, Tanah Datar, Padang Panjang, BNPB,lahar dingin

15 ton garam untuk modifikasi cuaca di Sumbar

Arsip foto - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memberi pengarahan untuk maksimalkan analisa cuaca dan peringatan dini kepada petugas posko Meteorologi BMKG di Posko Utama Tanggap Darurat Bencana Banjir Lahar Hujan Gunung Marapi yang menempati halaman Kantor Bupati Tanah Datar, Sumatera Barat, Selasa (14/5/2024). (ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo)

Bukittinggi (ANTARA) - BMKG menyiapkan sebanyak 15 ton garam untuk ditabur ke langit wilayah Sumatera Barat (Sumbar) dalam kegiatan teknologi modifikasi cuaca pengendalian dampak bencana di daerah itu yang dimulai hari ini, Rabu.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat ditemui di Bukittinggi, Sumatera Barat, Rabu, mengatakan bahwa pada kesempatan pertama ada tiga kali sorti penerbangan pesawat untuk menaburkan garam atau zat NaCl tersebut yang dilakukan dengan bantuan personel TNI, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Begitu seterusnya, tiga sorti per hari paling tidak berlangsung selama lima hari ke depan setelahnya akan kami evaluasi," kata dia.

Ia menjelaskan sebagaimana pengalaman yang dilakukan sebelumnya, modifikasi cuaca dengan cara menabur zat NaCl ke langit menggunakan pesawat tersebut merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengendalikan potensi awan penghujan.

BMKG menilai upaya tersebut perlu juga diterapkan di Sumatera Barat yang berdasarkan hasil analisa cuaca diprakirakan hingga 22 Mei 2024 berpotensi diguyur hujan intensitas sedang hingga sangat deras.



Kondisi cuaca tersebut sebelumnya telah terdeteksi oleh BMKG sejak 6 Mei 2024. Bahkan menurut dia, puncaknya telah memicu bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi, dan banjir bandang disertai tanah longsor dengan dampak kerusakan parah di Kabupaten Agam, Tanah Datar, Kota Padang Panjang, pada Sabtu (11/5) malam.

Dari hasil analisa BMKG mendapati fenomena Sirkulasi Sinklonik atau pembentukan awan dan belokan angin lokal di Sumatera Barat turut berkontribusi atas derasnya intensitas hujan hingga mencapai lebih dari 150 mm/hari di wilayah itu.

"Semoga dengan ini dapat dikendikannya hujan sehingga memperlancar proses pencarian korban, evakuasi, dan normalisasi lingkungan penguatan lereng sungai perbaikan jalan yang putus," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG siapkan 15 ton garam untuk modifikasi cuaca di Sumatera Barat
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024