Akbar Tanjung dianugerahi maestro aktivis nasional
Jakarta (ANTARA) - Tokoh politik nasional Akbar Tanjung dianugerahi penghargaan "Maestro Aktivis Nasional" oleh Forum Aktivis Nasional (FAN) dalam sebuah kegiatan bertajuk Tribute to Akbar Tandjung di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu.
"Rekam jejak yang membuat kita bangga karena dedikasinya, kontribusinya, Bang Akbar membentuk sejarah kebangsaan kita setidak-tidaknya dalam 50 tahun terakhir," kata Ketua Umum FAN Bursah Zarnubi.
Bursah Zarnubi menjelaskan bahwa pemberian penghargaan itu karena Akbar Tanjung merupakan salah seorang tokoh di balik berdirinya kelompok gabungan organisasi kemahasiswaan bernama Cipayung pada tahun 1972.
Saat itu, Akbar Tanjung sebagai Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Suryadi sebagai Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Binsar Sianipar sebagai Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), dan Chris Siner Key Timu sebagai Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Kristen Indonesia (PMKRI).
"Mereka rutin diskusi membicarakan berbagai persoalan bangsa, masalah-masalah kepemudaan dan mahasiswa," jelasnya.
Kelompok Cipayung pun berkembang sampai saat ini menjadi Cipayung plus, setelah bergabungnya beberapa organisasi kemahasiswaan, yakni Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), dan organisasi lainnya.
Pemberian anugerah itu ditandai dengan penyerahan bingkai lukisan bergambar Akbar Tanjung yang dibubuhi tanda tangan puluhan aktivis dan pimpinan organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan di Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Akbar Tanjung dianugerahi penghargaan maestro aktivis nasional
"Rekam jejak yang membuat kita bangga karena dedikasinya, kontribusinya, Bang Akbar membentuk sejarah kebangsaan kita setidak-tidaknya dalam 50 tahun terakhir," kata Ketua Umum FAN Bursah Zarnubi.
Bursah Zarnubi menjelaskan bahwa pemberian penghargaan itu karena Akbar Tanjung merupakan salah seorang tokoh di balik berdirinya kelompok gabungan organisasi kemahasiswaan bernama Cipayung pada tahun 1972.
Saat itu, Akbar Tanjung sebagai Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Suryadi sebagai Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Binsar Sianipar sebagai Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), dan Chris Siner Key Timu sebagai Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Kristen Indonesia (PMKRI).
"Mereka rutin diskusi membicarakan berbagai persoalan bangsa, masalah-masalah kepemudaan dan mahasiswa," jelasnya.
Kelompok Cipayung pun berkembang sampai saat ini menjadi Cipayung plus, setelah bergabungnya beberapa organisasi kemahasiswaan, yakni Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), dan organisasi lainnya.
Pemberian anugerah itu ditandai dengan penyerahan bingkai lukisan bergambar Akbar Tanjung yang dibubuhi tanda tangan puluhan aktivis dan pimpinan organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan di Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Akbar Tanjung dianugerahi penghargaan maestro aktivis nasional