Bali (ANTARA) - Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengusung skema proteksi subak di Bali yang tetap relevan dengan kepentingan ekonomi pariwisata.
"Yang namanya Subak adalah daerah yang sakral dan seterusnya, dia ada di hulu. Kalau bisa dikurangi yang namanya kunjungan yang datang ke sana, biarlah itu mengalir di bibirnya," kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilman Farid dalam konferensi pers World Water Forum Ke-10 di Nusa Dua, Bali, Selasa.
Subak adalah sistem pengairan masyarakat Bali yang menyangkut hukum adat dan mempunyai ciri khas sosial, pertanian, keagamaan, dengan semangat gotong royong dalam usaha memperoleh air untuk kebutuhan tanaman pangan terutama padi dan palawija.
Namun, kata Hilman, subak saat ini hanya diperlakukan sebagai sistem irigasi untuk mengairi sawah bagi kepentingan panen, di tengah perkembangan industri serta tekanan penduduk yang semakin banyak.
Perlakuan tersebut berpotensi mengancam eksistensi subak, mengingat pariwisata di Bali cenderung mendatangkan orang dalam jumlah yang banyak sebagai tolok ukur keberhasilan, kata Hilman menambahkan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendikbud usung skema proteksi subak yang relevan bagi pariwisata
Berita Lainnya
1.800 orang Marga Huang berkumpul di Yogyakarta ikuti World Huang Family Conference
Jumat, 15 November 2024 0:08 Wib
Tim Indonesia juara Piala Suhandinata 2024
Sabtu, 5 Oktober 2024 19:05 Wib
Indonesia siap hadapi China di final Piala Suhandinata 2024
Jumat, 4 Oktober 2024 22:07 Wib
Tim Indonesia siap hadapi India di 8 besar Piala Suhandinata
Rabu, 2 Oktober 2024 18:33 Wib
KLHK sebut Indonesia berhasil turunkan HCFC untuk lindungi lapisan ozon
Senin, 16 September 2024 16:28 Wib
Petenis Australia Omar Jasika raih gelar ITF Bali
Minggu, 8 September 2024 6:21 Wib
Menteri AHY kembali gandeng World Bank untuk sukseskan Program ILASP
Kamis, 29 Agustus 2024 22:18 Wib
Gim MMO open world "Dune: Awakening" rilis di PC
Kamis, 22 Agustus 2024 18:31 Wib