Kepala Pusat Riset Geoinformatika BRIN Rokhis Khomarudin mengatakan satelit dapat mendeteksi keberadaan ladang ganja secara cepat dan akurat, serta bisa memantau area yang luas tanpa harus melakukan survei manual yang memakan waktu dan biaya besar.
"Sistem itu bekerja dengan mengembangkan model deteksi melalui machine learning," ujarnya dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Jumat.
Rokhis menuturkan teknologi itu menggunakan berbagai pendekatan untuk mempermudah identifikasi ladang ganja.
Beberapa metode yang digunakan dapat mengidentifikasi area terbuka di tengah hutan yang memungkinkan sinar matahari langsung, termasuk mendeteksi perubahan objek yang menunjukkan fase pertumbuhan tanaman, serta membedakan pantulan spektral cahaya dari tanaman ganja dan tanaman lainnya.
Menurut Rokhis, BRIN telah memiliki pengalaman yang luas dalam penelitian dan pengembangan pemanfaatan data satelit untuk berbagai keperluan, termasuk pengamatan objek di darat, laut, dan atmosfer.
Hal ini menempatkan mereka dalam posisi yang ideal untuk mengembangkan sistem yang dapat memberikan informasi yang cepat, akurat, dan efisien dalam hal biaya terkait keberadaan ladang ganja ilegal.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN kembangkan teknologi pendeteksi ladang ganja berbasis satelit