Bantul (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggencarkan peningkatan indeks pertanaman (IP) pada komoditas pertanian padi untuk meningkatkan produksi pangan daerah ini.
"Kalau luas lahan baku di Bantul sekitar 14 ribu hektare, dan sekarang kami baru gencar gencarnya meningkatkan indeks pertanaman, dari satu kali tanam menjadi dua kali dalam setahun," kata Kepala DKPP Bantul Joko Waluyo di Bantul, Kamis.
Dia mengatakan, pada lahan pertanian yang sebelumnya sudah ditanami dua kali ditingkatkan menjadi tiga kali tanam dan panen dalam setahun pada lahan yang sama, dan seterusnya menyesuaikan ketersediaan air irigasi daerah itu.
"Jadi, kalau ada sumber airnya yang dua kali tanam bisa menjadi tiga kali tanam, tentu dengan bantuan pompa air yang sudah diberikan kepada kelompok tani, untuk menaikkan sumber air," katanya.
Dia juga mengatakan, hingga saat ini Kabupaten Bantul telah menyalurkan bantuan pompa air untuk kelompok tani sebanyak sekitar 5 ribu lebih, bantuan alat mesin pertanian itu juga terus diberikan untuk petani Bantul.
"Makanya kami di 2024, sampai bulan ini sudah mendapat pompa air dari kementerian yang turun Minggu lalu sebanyak 52 unit ditambah lima unit, jadi totalnya ada 57 unit pompa air yang telah disalurkan ke petani," katanya.
Dia mengatakan, bantuan pompa air dari pemerintah tersebut diprioritaskan untuk perluasan areal tanam padi di Bantul, melalui peningkatan indeks pertanaman atau rerata masa tanam dan masa panen dalam satu tahun pada lahan yang sama.
"Jadi peningkatan luas tanaman dari IP 100 menjadi IP 200, kemudian dari IP 200 menjadi IP 300, maupun yang lahan 'bero' atau tanah yang tidak ditanami untuk periode waktu tertentu agar segera ditanami padi, kami bantu pompa air," katanya.