Seoul (ANTARA) - Pemerintah Korea Selatan pada Kamis mengatakan akan mempertimbangkan sikapnya tentang memasok senjata ke Ukraina setelah Korea Utara dan Rusia menandatangani perjanjian yang melibatkan bantuan militer segera jika salah satu dari mereka diserang.
Penasihat Keamanan Nasional Chang Ho-jin menyesalkan "perjanjian strategis komprehensif" yang ditandatangani Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korut Kim Jong Un dalam pertemuan puncak keduanya di Pyongyang pada Rabu.
“Pemerintah menyatakan keprihatinan yang mendalam dan mengutuk penandatanganan perjanjian kemitraan strategis komprehensif antara Korut dan Rusia, yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama militer dan ekonomi,” kata Chang dalam konferensi pers di kantor kepresidenan.
Chang mengatakan kerjasama apapun baik secara langsung ataupun tidak yang membantu meningkatkan militer Korut adalah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB dan akan tunduk pada pengawasan dan sanksi internasional, dan Korsel berjanji akan mengambil tindakan yang sesuai.
"Kami bermaksud meninjau kembali masalah pasokan senjata ke Ukraina, "kata Chang, mengisyaratkan perubahan kebijakan Korsel sebelumnya untuk tidak menyediakan senjata mematikan untuk Ukraina.
Sumber: Yonhap-OANA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Korsel isyaratkan pasok senjata Ukraina, usai kerjasama Korut-Rusia
Berita Lainnya
Presiden Afsel sebut DK PBB 'tak layak lagi', serukan reformasi
Senin, 23 September 2024 11:39 Wib
Polisi sebut korban perundungan Binus School pipinya memar
Rabu, 18 September 2024 16:32 Wib
Indonesia tak terdampak Siklon Yagi di Laut Cina Selatan
Rabu, 4 September 2024 16:42 Wib
Timnas Indonesia U-20 keok koktra Korsel
Senin, 2 September 2024 6:28 Wib
Dispar Bantul siapkan atraksi tingkatkan daya tarik wisata pesisir selatan
Kamis, 29 Agustus 2024 14:48 Wib
Komika Marshel Widianto mundur di Pilkada Tangsel 2024
Kamis, 29 Agustus 2024 6:10 Wib
Timnas Korsel panggil penyerang muda Tottenham Hotspur
Rabu, 28 Agustus 2024 7:01 Wib
Anies Baswedan mengurus surat tak pernah jadi terdakwa untuk maju Pilkada Jakarta 2024
Senin, 26 Agustus 2024 20:56 Wib