Liga 1: Bali United minta sanksi keras, mencegah pengaturan skor

id Pengaturan skor, match fixing, mafia bola, satgas mafia bola

Liga 1: Bali United minta sanksi keras, mencegah pengaturan skor

Arsip foto - Pelatih Kepala Bali United Stefano Cugurra di sela latihan perdana di Pantai Purnama, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (2/7/2024) ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Gianyar, Bali (ANTARA) - Pelatih Bali United Stefano Cugurra mengharapkan sanksi keras kepada oknum pelaku untuk mencegah praktik pengaturan skor (match fixing) dalam kompetisi sepak bola tanah air.

“Menurut saya tegas, harus keras buat pemain atau siapa pun,” kata Stefano di Pantai Purnama, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat.

Sanksi berat, kata dia, bisa dijatuhkan apabila sejumlah bukti sudah terkumpul.

Pelatih asal Brasil itu menambahkan hukuman yang keras dijatuhkan kepada pelaku agar dapat menjadi contoh sehingga tidak ada celah bagi oknum melakukan tindakan curang itu.

Pelatih yang biasa disapa Coach Teco itu menambahkan praktik pengaturan skor dapat mencederai sportifitas olahraga dan tidak menghargai tim yang berlatih keras untuk mempersembahkan pertandingan yang baik.

“Kami pelatih, pemain kerja setiap hari untuk memberikan yang terbaik kepada tim. Tidak boleh ada kecurangan, benar-benar kotor. Tapi menurut saya semua harus ada bukti, agar pelaku dapat dijatuhkan sanksi,” imbuhnya.

Praktik curang itu, lanjut dia, tidak muncul dalam setiap kompetisi di tanah air termasuk menjelang Liga 1 Indonesia musim 2024/2025.
 

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pelatih Bali United harapkan sanksi keras cegah pengaturan skor
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024