Yogyakarta (ANTARA) - Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan sebuah inovasi piring pemorsian yang terintegrasi dengan web untuk mengatasi penyakit tidak menular (PTM) melalui pola makan sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan.
"Melalui pembuatan ini, sangat besar harapan tim mahasiswa UGM untuk turut berkontribusi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dan sebagai langkah preventif kita bersama untuk mengatasi PTM melalui pola makan yang sehat," ujar mahasiswi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM Lia Hanifah di Yogyakarta, Selasa.
Selain Lia Hanifah, mahasiswa UGM yang mengembangkan Piring Pemorsian tersebut yakni Annisa Usfatun Khasanah, Siti Fadilah Noviyanti (FK-KMK), dan Ullen Sentalu Tjinta Laras (Fakultas Peternakan), serta Ghifari Nafhan Muhammad Zhafarizza (Sekolah Vokasi).
Mereka mengembangkan Piring Pemorsian pada Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) UGM yang berhasil mendapatkan hibah pendanaan dari Kemendikbudristek.
Selaku ketua Tim PKM-K UGM Piring Pemorsian, Lia menjelaskan ide piring pemorsian bernama "NutriPlate" ini bermula dari kekhawatiran akan penyakit tidak menular (PTM) yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Menurut dia, muncul rasa kekhawatiran terhadap masyarakat Indonesia karena sebagian besar dari mereka belum paham mengenali pemorsian yang tepat.
"Lantaran masih banyak orang yang kurang mengkonsumsi sayur dan buah. Padahal, bagian penting penyebab dari penyakit tidak menular adalah tidak terjaganya pola makan yang sehat," ujar dia.
Lia menambahkan angka PTM terus mengalami peningkatan setiap tahunnya yang dapat ditemui saat berkunjung ke rumah sakit dengan adanya antrean panjang masyarakat untuk mendapatkan pengobatan.
"Kita sangat prihatin ketika mengamati kebanyakan orang mengonsumsi makanan yang secara keseluruhan tidak mengandung sayur dan buah. Apalagi sebagai anak indekos sering terlena dengan makanan yang ada dan enak-enak," ucap dia.
Lia menejelaskan Piring Pemorsian ini memiliki empat variasi, yaitu normal plate, diabetes plate, obese plate, dan athlet plate agar konsumen lebih mudah menentukan sesuai kondisi masing-masing.
Panduan pemorsian yang digunakan yaitu berdasarkan pedoman gizi seimbang yang dibuat oleh Kemenkes (Isi Piringku), kemudian dikembangkan ke dalam berbagai variasi agar lebih memudahkan konsumen sekaligus menyesuaikan dengan kondisi tubuh konsumen.
"Tentu saja pembuatan produk Piring Pemorsian ini telah melalui riset literatur dan melakukan konsultasi pada ahli gizi berkualifikasi (dietitian) di FK-KMK UGM," ujar dia.
Annisa Usfatun Khasanah salah satu anggota tim menambahkan NutriPlate juga mengusung integrasi dalam web yang memungkinkan konsumen untuk mendapatkan edukasi gizi yang akurat. Dalam web, kata dia, terdapat berbagai fitur seperti konten edukasi, menghitung BMI, menu makan konsultasi, dan scanner estimasi kalori.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mahasiswa UGM kembangkan piring pemorsian makanan cegah PTM