Jakarta (ANTARA) - Ketua Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi (Aspebtindo) Udi Margo Utomo mengatakan Indonesia saat ini membutuhkan sumber daya manusia (SDM) profesional di bidang perdagangan berjangka komoditi (PBK).
"Indonesia saat ini membutuhkan SDM profesional di bidang perdagangan berjangka komoditi, khususnya wakil pialang berjangka (WPB),” ujar Udi Margo Utomo dalam acara Program Pelatihan Peningkatan Profesi Wakil Pialang Berjangka (P4WPB), dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Minggu.
Idealnya, lanjut dia, Indonesia memiliki sekitar 27 ribu wakil pialang berjangka. Namun, WPB yang telah memiliki sertifikasi Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) masih sekitar 2 ribu orang.
Karena itu, Udi menilai industri PBK memiliki potensi besar untuk berkembang, sehingga perlu dukungan SDM berkompetensi, yakni WPB.
“Aspebtindo terus berupaya untuk meningkatkan SDM ini tidak hanya dari sisi kuantitas, tapi juga kualitas. Untuk itu, Aspebtindo telah mendirikan lembaga pelatihan dan pendidikan kerja dan lembaga sertifikasi profesi. Dengan hadirnya dua lembaga ini, diharapkan terdapat standardisasi kualitas SDM di ekosistem PBK,” ungkap dia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) Fajar Wibhiyadi menyatakan P4WPB merupakan implementasi dari tugas dan peran ICDX sebagai Self Regulatory Organization (SRO) di industri PBK, khususnya terkait penyiapan sumber daya manusia.
“Kami optimistis dengan sumber daya manusia yang memiliki standar kompetensi, industri ini akan ikut terdorong untuk tumbuh,” kata Fajar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia dinilai butuh SDM profesional perdagangan berjangka komoditi