Yogyakarta (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) memproses hukum sopir truk yang tertabrak kereta api (KA) KA New Livery Taksaka karena menerobos pintu di Perlintasan Sebidang (JPL 714) antara Stasiun Sentolo - Stasiun Rewulu, Bantul, Yogyakarta pada Rabu pagi.
"KAI akan melakukan upaya proses hukum atas kejadian ini. Saat ini sopir truk telah diamankan di Kepolisian Polres Bantul," kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba dalam keterangannya di Yogyakarta, Rabu.
Anne menjelaskan peristiwa kecelakaan yang terjadi pada pukul 03.52 WIB itu bermula ketika sopir truk dengan pelat nomor B 9240 UIQ tidak mengindahkan sirene atau isyarat bahwa kereta api akan lewat.
"Sehingga ia terjebak dan membuat temperan terjadi," kata Anne.
Kecelakaan tersebut, kata dia, mengakibatkan terganggunya sejumlah perjalanan kereta api, kerusakan pada bagian sarana KA New Livery Taksaka, dan prasarana pos perlintasan.
Dia menyebut tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu dan memastikan penumpang dan kru KA Taksaka selamat.
Meski demikian, lanjut Anne, petugas masinis dan assisten masinis KA Taksaka mengalami cidera yang selanjutnya dirawat di Rumah Sakit PKU Muhamadiyah Wates.
"Kerugian yang dialami oleh KAI akibat dari peristiwa tersebut, saat ini masih dalam proses penghitungan," ujar dia.
Menurut dia, ada tujuh rangkaian kereta api yang mengalami keterlambatan perjalanan dampak dari kecelakaan itu yakni:
1. KA 90 Mataram: terlambat 15 menit.
2. KA 104 Singasari: terlambat 24 menit.
3. PLB 136a (Bogowonto): terlambat 27 menit.
4. KA 581 (KA bandara ke YIA): terlambat 24 menit.
5. PLB 564A (KA bandara ke Yogyakarta): terlambat 41 menit.
6. PLB 701A (KA bandara ke YIA): terlambat 16 menit.
7. KA 70 Taksaka setelah evakuasi melanjutkan perjalanan ke stasiun akhir Yogyakarta, mengalami kelambatan 192 menit.
Dengan adanya keterlambatan perjalanan kereta para penumpang, dia memastikan KAI memberikan service recovery (SR).
"Kami mohon maaf kepada para penumpang KA yang mengalami keterlambatan akibat kejadian ini. Selanjutnya KAI akan berupaya agar kenyamanan para penumpang tetap terjaga," kata Anne.
Anne mengatakan KAI selalu mengimbau kepada pengguna jalan untuk selalu menaati aturan di perlintasan sebidang dengan berhenti ketika kereta akan lewat, ada sirine atau isyarat atau palang mulai menutup.
Hal tersebut sesuai dengan UU Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 114.
Selain mematuhi rambu-rambu, dia juga mengimbau masyarakat berhati-hati saat akan menyeberangi perlintasan sebidang jalan raya dengan jalur kereta api.
"Selalu lakukan untuk berhenti, tengok kiri dan kanan, apabila telah aman, silakan jalan. KAI akan terus melakukan imbauan keselamatan baik di internal maupun eksternal sebagai upaya preventif dalam rangka menekan angka kecelakaan khususnya di perlintasan sebidang," ujar Anne Purba.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KAI proses hukum sopir truk yang tertabrak KA Taksaka di Bantul
Berita Lainnya
Polisi catat total korban kecelakaan truk di Semarang 11 orang
Jumat, 22 November 2024 16:04 Wib
Pemkab Sleman luncurkan layanan "Si Bulan" guna kurangi angka kecelakaan
Senin, 18 November 2024 16:29 Wib
Tiga orang tewas dalam kecelakaan di Tol Batang-Pemalang
Kamis, 31 Oktober 2024 10:23 Wib
Bawaslu Kulon Progo ikutkan seluruh pengawas ad-hoc dalam jaminan kematian
Senin, 28 Oktober 2024 20:56 Wib
Polri sampaikan duka cita atas meninggalnya Kapolres Boyolali usai kecelakaan
Senin, 7 Oktober 2024 8:36 Wib
Otoritas Nigeria menemukan 16 jenazah korban kecelakaan kapal
Jumat, 4 Oktober 2024 9:12 Wib
Rawan kecelakaan, KAI Daop 6 sterilisasi kawasan Bong Suwung Yogyakarta
Kamis, 3 Oktober 2024 14:36 Wib
Mobil Kapolres Boyolali kecelakaan di tol Batang, dua orang tewas
Selasa, 1 Oktober 2024 11:29 Wib