Sleman (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memberikan tenggat waktu kepada kontraktor PT. Karuniaguna Intisemesta menyelesaikan rehabilitasi dan renovasi Stadion Maguwoharjo di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, senilai Rp99,5 miliar hingga 15 Desember 2024.
"Kalau hingga 15 Desember, pengerjaannya saya denda," kata Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti di sela-sela peninjauan renovasi Stadion Maguwoharjo di Sleman, Selasa.
Ia mengatakan proses rehabilitasi dan renovasi Stadion Maguwoharjo baru mencapai sekitar 79 persen hingga hari ini. Untuk itu, ia meminta proses pengerjaan dapat dipercepat.
"Catatan saya adalah percepatan. Kalau bisa, akhir November sudah selesai," perintahnya.
Berdasarkan papan nama, proyek rehabilitasi dan renovasi Stadion Maguwoharjo di Sleman, penandatangan kontrak dilakukan 27 Desember 2023. Waktu pelaksanaan dihitung 300 hari kerja kalender dari 27 Desember 2023 sampai 21 Oktober 2024.
Namun dalam papan nama yang terbaru terpasang Stadion Maguwoharjo diperbaiki menggunakan APBN dengan nilai kontrak Rp99,5 miliar. Dengan kontraktor PT. Karuniaguna Intisemesta, proyek ini memiliki masa pelaksanaan 355 hari kalender. Tenggat waktunya sendiri pada 15 Desember 2024.
Diana mengaku optimistis proyek bisa dikerjakan tepat waktu. Apabila nanti molor maka kontraktor akan diberikan sanksi.
Tenaga kerjanya hampir 200 orang. Kalau perlu ditambah biar segera selesai.
Dia menekankan pada renovasi ini ada tiga hal yang jadi perhatian. Mulai dari kualitas, estetika, dan keberlanjutan lingkungan.
"Progresnya positif. Jadi bersama pemerintah setempat, klub sepakbola bisa memanfaatkannya," katanya.
Sekretaris Daerah Sleman Susmiarto mengharapkan percepatan dalam renovasi Stadion Maguwoharjo ini. Dengan demikian, PSS bisa kembali ke rumahnya dan tidak lagi berkandang di Solo.
"Jadi penonton tidak perlu repot keluar daerah. Cukup menikmati di stadion ini," ujarnya.
Susmiarto turut menjelaskan, ada berbagai pokok-pokok perbaikan dalam renovasi ini. Utamanya untuk menunjang kenyamanan dan keamanan.
Mulai dari penguatan kolom-kolom bangunan, pemasangan kursi penonton dari sebelumnya yang berupa tribun berdiri, penggantian rumput lapangan dari jenis zoysia carbonica menjadi zoysia matrella, akses ambulans, hingga pemasangan lampu jenis FOP.
Dengan semua perbaikan ini, diharapkan Stadion Maguwoharjo yang belum terstandarisasi bisa mendapat standar FIFA kelas C.
"APBD tentu tidak mampu merehabilitasi proyek sebesar ini. Kami diminta membantu dan mengingatkan soal kekurangannya apa saja," kata Susmiarto.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PUPR beri batas waktu rehabilitasi Stadion Maguwoharjo 15 Desember