Berlin (ANTARA) - Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Jumat (8/11) mendesak negara-negara Eropa untuk mengambil tanggung jawab lebih besar atas keamanan mereka sendiri, dengan menekankan perlunya peningkatan pengeluaran dan kerja sama di bidang pertahanan seiring perkembangan geopolitik terbaru.
“Kita sebagai Uni Eropa, sebagai orang Eropa, harus melakukan apa yang diperlukan demi keamanan kita. Ini hanya akan berhasil jika setiap negara berkontribusi,” katanya kepada wartawan menjelang pertemuan informal para pemimpin Uni Eropa di Budapest, Hongaria.
Pernyataan kanselir ini muncul setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS), yang telah memicu kekhawatiran di berbagai ibu kota Eropa mengenai masa depan hubungan trans-Atlantik dan komitmen presiden terpilih terhadap Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) serta keamanan Eropa.
Scholz menyoroti upaya Jerman dalam mengambil tanggung jawab lebih besar untuk keamanan Eropa, dengan mencatat bahwa melalui peningkatan signifikan dalam anggaran pertahanan, Jerman kini memenuhi target pengeluaran pertahanan NATO sebesar dua persen.
Kanselir Jerman itu juga menyerukan agar negara-negara Eropa lainnya melakukan hal yang sama.
“Ini bukan hanya tentang kontribusi individu, tetapi juga tentang kolaborasi, kerja sama, dan proyek bersama untuk memungkinkan keamanan bersama yang lebih besar,” tambahnya.
Kanselir Scholz mengatakan para pemimpin Eropa telah membahas hasil pemilu AS dan hubungan masa depan dengan pemerintahan Trump yang akan datang saat menikmati jamuan pada Kamis malam.
“AS sebenarnya adalah sekutu paling penting bagi Eropa. Kami bekerja sama untuk keamanan kami dalam kerja sama trans-Atlantik dan di dalam NATO,” ujarnya.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jerman desak Uni Eropa perkuat pertahanan di tengah kemenangan Trump