Perempuan di Kulon Progo diajak berkontribusi menyiapkan generasi emas

id Generasi emas,Kulon Progo,Perempuan

Perempuan di Kulon Progo diajak berkontribusi menyiapkan generasi emas

Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo Srie Nurkyatsiwi. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Kulon Progo)

Kulon Progo (ANTARA) - DPD Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menggandeng Pemerintah Kabupaten Kulon Progo mengajak perempuan di wilayah tersebut berkontribusi menyiapkan generasi emas untuk Indonesia lebih maju.

Ketua DPD Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) DIY Sri Muslimatun di Kulon Progo, Minggu, mengatakan perempuan harus berkontribusi dalam pembangunan.

"Tujuannya untuk memperjuangkan kesejahteraan gender berupaya mencegah diskriminasi terhadap perempuan, memberdayakan ekonomi perempuan, mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta meningkatkan peran penting terhadap perempuan," kata Sri Muslimatun.

Ia mengatakan perempuan Indonesia berperan aktif menyiapkan generasi Indonesia yang unggul yaitu generasi emas.

FPPI DIY bersinergi dengan beberapa pihak salah satunya dengan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo untuk membangkitkan semangat kepada ibu-ibu agar berkontribusi menyiapkan generasi emas untuk Indonesia lebih maju.

"Saat ini banyak timbul pernikahan dini sehingga FPPI dengan tegas menolak terjadinya pernikahan dini," katanya.

Deklarasi tolak pernikahan dini dilakukan sebagai wujud nyata bahwa orang tua dan siwa menolak akan hal tersebut.

'Kami, siswa dan siswi, dengan ini menyatakan komitmen kami untuk menolak pernikahan dini dan mendukung upaya pencegahan pernikahan usia anak, sebagai langkah untuk melindungi hak kami atas pendidikan, kesehatan, dan masa depan yang lebih baik' kata-kata tersebut diucapkan dengan lantang oleh para siswa sebagai semangat supaya hal tersebut tidak terjadi.

Orang tua menegaskan dan menyatakan komitmen untuk menolak pernikahan dini dan mendukung upaya pencegahan pernikahan usia anak, orang tua yang bertanggung jawab atas pendidikan dan kesejahteraan anak- anak. Kami percaya bahwa anak-anak kami berhak untuk menikmati masa depan yang lebih baik melalui pendidikan yang layak dan perkembangan pribadi yang optimal.

Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo Srie Nurkyatsiwi mengamini dan mendukung penuh penolakan terhadap pernikahan dini.

"Pernikahan dini menyebabkan angka putus sekolah tinggi dan menyebabkan kelahiran stunting," katanya.